Apa motivasi Anda pada awalnya untuk mulai melakukan fotografi? Ini adalah topik menarik yang selalu saya tanyakan setiap kali bertemu teman baru. Beberapa dari mereka mengatakan karena mereka putus dengan pacar mereka dan membutuhkan ‘sesuatu’ untuk menyembuhkan diri mereka sendiri.
Yang lain mengatakan, mereka suka mengabadikan momen dan sebuah foto dapat menceritakan ribuan kata dan ‘momies’ ini akan bertahan selamanya. Seorang teman saya bahkan mengatakan kepada saya, dia mulai melakukan fotografi untuk mendapatkan motivasi setelah mengalami penyakit mental. Fotografi menjadi ‘obat’ baginya. Sekarang dia jauh lebih bahagia dan memiliki kondisi yang lebih baik.
Terkadang menemukan tempat untuk berfoto tidaklah mudah. Pada awalnya, Kami tidak menemukan apa pun setelah 30 menit berjalan di bawah hujan. Saya kedinginan namun bahagia! Sudah lama sejak saya tersesat di antah berantah.
Mungkin ini terdengar aneh, tapi saya suka saat-saat tersesat di bawah hujan. Rasanya nostalgia. Saya tidak suka terburu-buru di alam. Kebanyakan orang hanya mengambil foto lalu pergi. Saya selalu istirahat, mendengarkan musik dan hanya berbicara dengan teman-teman.
Suka trekking/hiking?
Apa yang membuatmu mudah mengingat kenangan di masa lalu? Semakin banyak saya bepergian, semakin saya bertemu orang-orang, saya merasakan banyak hal yang membuat saya mudah untuk mengingat masa lalu. Saya tidak pernah membayangkan diri saya bisa keliling dunia dan dibayar dari media sosial. Lima tahun lalu, saya masih bingung apakah fotografi ini bisa mendukung keuangan saya. Ketika saya mulai membuat Instagram, saya tidak pernah berpikir saya akan memiliki teman dari seluruh dunia. Bagaimana dengan kalian? Apa hal besar yang telah mengubah hidup Anda dalam beberapa tahun terakhir?
Menurut saya, perjalanan terbaik bukanlah tentang tujuan sama sekali. Namun merupakan tentang orang-orang yang Anda temui dan bergaul. Itu membuat perjalanan Anda lebih berkesan. Ketika instagram tidak ada lagi, saya masih memiliki ‘teman sejati’ yang selalu dapat saya kunjungi di seluruh dunia, tanpa peduli dengan ‘angka’ di media sosial.