Kebiasaan yang Dapat Menyebabkan Gigi Rusak

Ada beberapa kebiasaan yang dapat menyebabkan kerusakan pada gigi jika dilakukan secara berulang dan tidak terkendali. Kebiasaan-kebiasaan ini dapat merusak enamel gigi, menyebabkan gigi berlubang, menyebabkan sensitivitas gigi, atau bahkan menyebabkan masalah periodontal. Berikut adalah beberapa kebiasaan yang dapat menyebabkan kerusakan gigi:

1. Mengonsumsi Makanan dan Minuman yang Asam atau Manis Berlebihan: Makanan dan minuman yang mengandung asam atau gula tinggi, seperti minuman bersoda, permen, atau makanan manis lainnya, dapat merusak enamel gigi. Asam dan gula menyebabkan pembentukan plak dan karang gigi, yang pada akhirnya menyebabkan gigi berlubang dan kerusakan gigi lainnya. Hindari mengonsumsi makanan dan minuman manis dan asam dalam jumlah yang berlebihan dan pastikan untuk berkumur dengan air setelah mengonsumsinya.

2. Merokok dan Mengunyah Tembakau: Merokok dan mengunyah tembakau merupakan kebiasaan buruk yang merugikan kesehatan gigi dan mulut secara umum. Bahan kimia dalam rokok dan tembakau dapat merusak enamel gigi, menyebabkan perubahan warna gigi, menyebabkan penyakit gusi, dan meningkatkan risiko kanker mulut.

3. Menggigit Benda Keras: Kebiasaan menggigit atau mengunyah benda-benda keras seperti pensil, pulpen, kuku, atau es dapat menyebabkan keretakan atau pecahnya gigi. Gigi tidak dirancang untuk menahan tekanan yang berlebihan atau benda keras. Menggigit benda keras dapat merusak enamel gigi dan memicu masalah gigi yang lebih serius.

4. Menggosok Gigi dengan Tekanan Berlebihan: Menggosok gigi dengan terlalu kuat atau menggunakan sikat gigi yang kasar dapat merusak enamel gigi dan mengiritasi gusi. Gigi yang digosok dengan terlalu kuat juga dapat mengikis lapisan pelindung enamel, menyebabkan sensitivitas gigi dan masalah lainnya. Gunakan sikat gigi dengan bulu yang lembut dan gosok gigi dengan gerakan lembut dan sikat dengan tekanan yang cukup, tetapi tidak berlebihan.

5. Menggertakkan Gigi (Bruxism): Bruxism adalah kebiasaan menggertakkan gigi atau menggerakkan gigi ke depan dan ke belakang dengan keras saat tidur atau bahkan saat terjaga. Kebiasaan ini dapat menyebabkan kerusakan pada gigi seperti retak, ausnya email gigi, sakit pada rahang, sakit kepala, dan gangguan tidur. Jika Anda mengalami bruxism, sebaiknya konsultasikan dengan dokter gigi untuk menentukan perawatan yang sesuai, seperti pemasangan pelindung gigi (night guard) atau terapi relaksasi.