Sel darah putih, juga dikenal sebagai leukosit, adalah bagian dari sistem kekebalan tubuh yang berfungsi melawan infeksi dan penyakit. Saat melakukan skrining darah, berbagai jenis sel darah putih dapat diidentifikasi dan dihitung untuk mengevaluasi kondisi kesehatan seseorang. Berikut adalah beberapa macam jenis sel darah putih yang sering dilaporkan dalam hasil skrining darah:
1. Neutrofil:
Neutrofil adalah jenis sel darah putih yang paling umum dan berfungsi sebagai komponen utama dalam respons kekebalan tubuh terhadap infeksi bakteri. Hasil neutrofil dalam tes darah menunjukkan jumlah persentase neutrofil dalam total jumlah sel darah putih. Jumlah neutrofil yang tinggi dapat menandakan adanya infeksi bakteri atau kondisi peradangan, sementara jumlah neutrofil yang rendah dapat mengindikasikan risiko infeksi yang lebih tinggi.
2. Limfosit:
Limfosit adalah sel darah putih yang berperan dalam mengenali dan melawan infeksi virus serta mengatur respons imun tubuh. Limfosit dapat dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu limfosit B dan limfosit T. Hasil limfosit dalam tes darah menunjukkan jumlah persentase limfosit dalam total jumlah sel darah putih. Perubahan jumlah limfosit dapat menjadi indikator adanya infeksi virus, leukemia, atau masalah kekebalan tubuh lainnya.
3. Monosit:
Monosit adalah sel darah putih yang berperan dalam mengenali dan menyerap bakteri, virus, dan bahan asing lainnya. Monosit membantu membersihkan tubuh dari zat-zat yang tidak diinginkan. Hasil monosit dalam tes darah menunjukkan jumlah persentase monosit dalam total jumlah sel darah putih. Jumlah monosit yang tinggi dapat menjadi indikator adanya infeksi atau kondisi peradangan.
4. Eosinofil:
Eosinofil adalah jenis sel darah putih yang berfungsi dalam merespons alergi dan infeksi parasit. Hasil eosinofil dalam tes darah menunjukkan jumlah persentase eosinofil dalam total jumlah sel darah putih. Jumlah eosinofil yang tinggi dapat menjadi indikator adanya alergi, kondisi asma, atau infeksi parasit.
5. Basofil:
Basofil adalah jenis sel darah putih yang memiliki peran dalam merespons alergi dan membantu merespons reaksi peradangan. Hasil basofil dalam tes darah menunjukkan jumlah persentase basofil dalam total jumlah sel darah putih. Basofil yang tinggi dapat menjadi indikator adanya alergi atau kondisi peradangan.
Penting untuk diingat bahwa hasil skrining darah harus dilihat dalam konteks keseluruhan dari pemeriksaan darah lengkap dan evaluasi medis secara menyeluruh. Jika ada kekhawatiran tentang hasil tes darah atau gejala kesehatan yang tidak normal, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penjelasan dan interpretasi yang tepat.