Kerusuhan yang terjadi antar supporter sepakbola di Indonesia tampaknya bukan jadi hal baru lagi. Para supporter seakan-akan tidak memperdulikan sanksi yang akan diterima oleh klub kesayangan mereka akibat perilaku kekerasan yang mereka lakukan.
Seperti yang kita tahu, belum lama ini ada insiden dimana supporter The Jakmania yang harus kehilangan nyawanya karena dikeroyok oleh oknum Bobotoh. Kasus ini lantas mendapatkan perhatian banyak pihak, bahkan media asing Brazil sampai meliput kejadian ini.
Melihat hal ini, Bambang Pamungkas memberikan ide yang cukup gila dengan tujuan untuk mengakhiri tindak kekerasan yang dilakukan supporter di Indonesia.
Sebenarnya tidak hanya BP saja yang mengusulkan ide-ide yang ekstrim, ada banyak pihak lainnya yang juga mencerca ketertiban kompetisi sepakbola yang ada di Indonesia. Bahkan banyak dari pegiat sepakbola yang meminta agar kompetisi diberhentikan untuk sementara untuk mengusut permasalahan ini.
Menurut BP, hukuman denda yang diberlakukan kepada klub sudah tidak efektif lagi. Pasalnya denda yang diberikan lebih tertuju pada klub sedangkan mereka yang menjadi supporter tidak akan mendapatkan dampaknya.
BP beranggapan bahwa cara yang cukup efektif untuk menekan angka kekerasan oleh supporter sepakbola adalah pengurangan poin. Sebagaimana seorang supporter yang menginginkan timnya menang, tentunya dengan kehilangan poin yang sudah didapat akan menjadi kekecewaan yang sangat besar bagi mereka. Dengan begitu, para supporter bisa lebih berfikir sebelum melakukan tindakan kekerasan, apalagi sampai menghilangkan nyawa seseorang.