Arsip Tag: wisata indonesia

Wisata Self Healing Terbaik di Indonesia

Self healing sangat dibutuhkan buat melepas penat serta stress. Buat melepas penat dari kehidupan tiap hari, menghadiri tempat wisata healing sangatlah dibutuhkan biar kesehatan jiwa dapat senantiasa terpelihara dengan baik.

Wisata healing ialah wisata yang bertujuan buat pengobatan. Pengobatan di mari mempunyai makna pengobatan jiwa ataupun hati yang terasa penat, sumpek, serta tekanan pikiran. Misalnya sebab padatnya kegiatan yang disebabkan oleh pekerjaan, rumah tangga, ataupun perihal yang lain.

Tempat wisata healing yang umumnya dikunjungi mayoritas merupakan wisata alam sebab atmosfer yang asri serta hawa yang sejuk dapat menenangkan benak kita.

Jadi, diharapkan sehabis liburan, hati serta jiwa terasa lebih baik lagi.

Rekomendasi Tempat Wisata Healing

Buat saran tempat wisata healing yang dapat kamu datangi, di dasar ini terdapat sebagian pilihannya.

1. Maribaya Alami Hot Spring di Lembang

Saran tempat wisata healing yang awal merupakan Maribaya Alami Hot Spring yang berlokasi di Lembang. Destinasi wisata ini ialah wisata pemandian air panas di mana Moms dapat melepas penat, letih, dan tekanan pikiran dengan metode berendam di air panas.

Pemandian air panas ini mempunyai isi belerang yang dipercaya sanggup menolong menyembuhkan bermacam- macam penyakit kulit serta membuat badan terasa lebih rileks. Tidak cuma membuat badan terasa rileks, Moms dapat merasakan self healing yang sesungguhnya.

2. Wisata Yoga La Joya di Bali

Tempat wisata healing yang berikutnya merupakan wisata yoga La Joya yang berlokasi di Bali. Yoga diperuntukan buat merelaksasi badan. Tidak heran jika yoga sangat sesuai dijadikan selaku healing.

Kamu dapat melaksanakan yoga di La Joya yang terdapat di Bali. Tempat ini ialah suatu resort dengan panorama alam tepi laut serta laut yang terdapat di pulau dewata. Jadi kala kamu lagi melaksanakan yoga di mari, nyatanya atmosfer hendak sangat berbeda disebabkan terdapatnya hawa yang asri dengan panorama alam alam yang menenangkan.

3. Wisata Jamu Desa Kiringan di Yogyakarta

Sempatkah terpikirkan oleh kamu buat menghadiri tempat wisata healing di Desa Kiringan? Desa Kiringan ialah desa wisata yang di dalamnya kamu dapat melaksanakan aneka aktivitas.

Mulai dari menanam tumbuhan obat ataupun herbal yang nantinya hendak digunakan buat dijadikan jamu sampai memandang sendiri gimana proses pembuatan jamu tradisional Indonesia. Sehabis berakhir memandang proses pembuatan jamu, kamu dapat membuat jamu sendiri.

Jamu yang terbuat dapat disantap sendiri ataupun dijadikan selaku oleh- oleh. Dengan menghadiri wisata jamu Desa Kiringan ini, kamu dapat melaksanakan self healing yang sehat.

Jamu tradisional mempunyai manfaat buat menyehatkan badan sehingga kamu tidak cuma dapat menyehatkan jiwa tetapi pula badan.

4. Wisata Bahari Likupang di Sulawesi Utara

Melaksanakan wisata alam memanglah dapat jadi salah satu opsi buat tempat wisata healing sebab alam membagikan atmosfer yang menenangkan benak serta hati. Kamu dapat berangkat ke Likupang buat melaksanakan wisata bahari. Di situ terdapat banyak tepi laut yang dapat dikunjungi buat tempat wisata healing.

Dengan panorama alam tepi laut serta lautan yang sangat indah, wisata bahari Likupang dapat membagikan sensasi menenangkan yang sesuai buat tempat wisata healing. Tidak hanya itu, sebagian tepi laut di Likupang ini tidak banyak pengujungnya sehingga terbilang hening.

5. De Loano Glamping di Purworejo

Berikutnya terdapat De Loano Glamping yang jadi tempat wisata healing di Purworejo. Tempat wisata ini ialah glamping ataupun glamour camping di mana kamu dapat dengan aman berkemah. De’ Loano Glamping menawarkan berkemah di tengah hutan Purworejo dengan atmosfer yang nyatanya sangat asri serta hawa yang sejuk.

Sarana yang diberikan sangatlah lengkap sehingga kamu dapat glamping sendiri tanpa butuh takut mendirikan tenda.

Kampung Bena, Tradisi Vs Modernisasi

Salah satu kampung yang terdapat di Nusa Tenggara Timur adalah kampung bena. Perkampungan ini masih sangat kuno sekali dan sudah ada sejak zaman megalitikum. Zaman ini merupakan zaman dimana manusia masih menggunakan batu untuk membantu kehidupan sehari – hari.

Mayoritas dari penduduk kampung bena ini beragama katolik karena nenek moyangnya berasal dari suku bajawa. Mereka pun mencari nafkah sehari – hari dengan berladang dan juga sebagian perempuan disana menenun.

Saat memasuki kampung, seseorang Pak Tua menyapaku.

“Darimana, Dek?”
“Dari Jakarta, Pak.”
“Mampir Dek, kerumah”

Aku mampir sebentar kerumah Pak Tua itu untuk mengobrol.

Menurut Pak Tua, desa Bena jika dilihat dari atas bentuknya seperti perahu besar. Perahu menurut kepercayaan megalitikum merupakan wahana untuk mengantarkan para arwah untuk menuju tempat tinggalnya. Lalu Pak Tua menunjuk suatu pondokan yang berada di tengah lapangan.

“Pondok itu, namanya Baga dan Ngadu, semacam tempat untuk bersemayamnya nenek moyang kami”. Aku memperhatikan bangunan itu. Terlihat seperti rumah adat dan batu yang dipayungi oleh ijuk. Sarang laba-laba ada dimana-mana, menunjukkan pondokan itu cukup tua. Hampir mirip dengan rumah yang kududuki saat ini. Dibangun dari kayu, beratapkan ijuk dan berlantai panggung. Hanya sedikit tersentuh oleh modernisasi.

Pak Tua melanjutkan kembali ceritanya.
“Dahulu kala disini belum tersentuh modernisasi. Tetapi semenjak diangkat menjadi warisan dunia dan terjadi lonjakan wisatawan, mau tidak mau modernisasi mengikuti”.
“Coba nanti kamu keliling, ada parabola disalah satu rumah untuk nonton TV.”

Aku mengangguk tanda mengerti. Bagaimanapun juga, modernisasi akan terjadi dimanapun. Sama seperti desa adat yang pernah kutemui di Sumba. Disaat modernisasi mulai menggerogoti tradisi. Dimulai dari pemuda ingusan yang mengerti smartphone, hingga para orang tua yang kecanduan menonton televisi. Semua bisa berubah dengan beberapa langkah kaki wisatawan yang datang dengan pengaruh yang berbeda-beda.

Aku tak bisa membayangkan apabila akhirnya modernitas menggerogoti tradisi hingga tak bersisa. Beberapa puluh tahun yang akan datang, bisa jadi semuanya akan berubah, tak seperti dulu.