Barcelona dan MU menjadi dua di antara sederet klub-klub besar di Eropa yang sanggup menyita perhatian publik. Bedanya, MU merasakan kehebohan nyaris sepanjang musim ini, sedangkan Barcelona ketika terjadi riak di awal dan pemecatan Ronald Koeman.
MU memantik kehebohan publik ketika mereka mendatangkan kembali Cristiano Ronaldo. Pada periode kedua bersama MU, CR7 tetap tajam, dan ia memerlihatkan itu sejak awal musim.
Sayang, kehebatan CR7 nyaris tak terkonversi ke pentas internasional, ketika MU hampir tak lolos dari fase grup Liga Champions. Sampai pada akhirnya, MU membuat geger warganya ketika memecat Ole Gunnar Solskjaer, setelah serangkaian hasil buruk.
Kini, pada saat Ralf Rangnick sudah datang, segala kontroversi tetap terjadi. Terakhir, banyak gosip beredar kalau ada geng pimpinan Cristiano Ronaldo yang ingin menguasai situasi di ruang ganti pemain. Artinya, entah sampai kapan ragam kontroversi itu akan selesai.
Sementara itu, Barcelona sempat menghebohkan masyarakat luas ketika melepas Lionel Messi ke PSG. Tak hanya itu, ketiadaan Antoine Griezmann, dan sebelumnya sudah melepas Luis Suarez, juga memberi banyak tekanan terhadap manajemen.
Puncaknya terjadi ketika Barcelona tersingkir dari fase grup Liga Champions. Artinya, sepanjang musim ini, Barcelona hanya berkarier di kasta kedua Eropa, yakni Liga Europa. Pada leg 1, Barcelona hanya bermain imbang 1-1 kontra Napoli.
Pemecatan Ronald Koeman dan kembalinya Xavi Hernandez menjadi titik lain yang menjadi pembicaraan hangat. Kali ini, Xavi belum konsisten. Namun, ada sisi lain yang membuat publik senang, yakni bermunculan para bintang muda.
Yup, beberapa nama pemain muda yang dipasang sejak musim lalu masih stabil, seperti Ansu Fati dan Pedri. Nah, musim ini sosok seperti Nico Gonzalez dan Gavi, menjadi pergunjingan positif.
Imbasnya, sederet anak muda tersebut dianggap sebagai langkah awal Barcelona membangun generasi emas. Seperti diketahui, Barcelona menikmati suasana kejayaan ketika Pep Guardiola sanggup memaksimalkan potensi Lionel Messi, Andres Iniesta, Gerard Pique, Carles Puyol sampai Xavi Hernandez, pelatih sekarang.
Nah, jika berbicara kontroversi, MU dan Barcelona memang cocok. Mereka juga layak disandingkan, termasuk bagaimana menggunakan para pemain muda. Berikut ini formasi yang berisi anak-anak muda MU serta Barcelona dalam pola 4-4-2 :
Kiper : Dean Henderson
Bek kanan : Sergiño Dest
Bek tengah : Óscar Mingueza
Bek tengah : Ronald Araújo
Bek kanan : Diogo Dalot
Sayap kiri : Anthony Elanga
Tengah kanan : Nico Gonzalez
Tengah kiri : Jadon Sancho
Tengah kanan : Pedri
Penyerang : Ansu Fati
Penyerang : Ferran Torres