Arsip Tag: wisata

Pergantian Tahun di Marina Bay Singapura

Art Science Museum

Saya jatuh cinta lagi dengan film Disney di pameran “Disney: Magic of Animation” di artsciencemuseumsg! Pameran ini merupakan penghargaan atas karya seni dan inovasi teknologi yang telah menghidupkan tokoh-tokoh Disney paling terkenal di dunia, mulai dari Mickey Mouse di Steamboat Willie yang diproduksi pada tahun 1928 hingga Frozen 2 pada tahun 2019.

Sungguh menakjubkan melihat perkembangan animasi Disney selama lebih dari 90 tahun, yang menampilkan lebih dari 500 karya seni luar biasa, termasuk gambar, lukisan, sketsa, dan seni konsep asli. Pamerannya sampai 29 Maret 2020. Bagaimanapun, jika Anda adalah karakter Disney, siapa Anda dan mengapa? Saya tentu pilih Moana ! Itu karakternya gue banget yg pecinta laut, suka tantangan, pemberani. Kalau kamu jadi karakter Disney siapa dan kenapa?

Star Island Marina Bay

Saya memiliki salah satu malam Tahun Baru terbaik sepanjang hidup saya di Marina Bay Singapore Countdown 2020! Apalagi saya datang ke sana bersama sahabat/sahabat/rekan penulis saya: Yasmin!

Pertama, kami menonton ingocircus The Great Circus of Europe langsung dari Inggris di Bayfront Event Space. Pertunjukan 90 menit itu memukau dengan akrobat dan aksi menantang maut mereka! Oh, dan daerah sekitarnya telah berubah menjadi permainan karnaval dan food street yang sangat menyenangkan. Kemudian kami menuju ke ArtscienceMuseumSG untuk melihat pertunjukan proyeksi cahaya “Bangun Mimpi” yang indah di kelopak atapnya. Karya-karya tersebut dibuat oleh penerima manfaat dari Dyslexia Association of Singapore.

Terakhir, sekitar jam 9 malam kami pergi ke Star Island Singapore Countdown Edition 2019 yang diselenggarakan oleh avex.asia. Ini adalah pertunjukan musik kembang api 90 menit multi-indera besar yang menyinkronkan musik, suara surround, tampilan, laser, tarian, pertunjukan, dan gelang LED!

Saya telah melihat kembang api di banyak kesempatan di banyak negara, tetapi yang ini adalah yang terbaik! Nah, kalau menurut kalian pertunjukan kembang api di mana yang paling keren yang pernah kalian lihat? Saya sangat bahagia sekali karena bisa menghabiskan pergantian tahun di salah satu negara maju dan sangat unik di ASEAN yaitu Singapura.

Berkarir di Dunia Traveling Sebagai Fotografer Laut

Awal membulatkan tekad untuk berkarir di dunia traveling karena saat itu karya fotografi bawah laut di berbagai media internasional didominasi bukan oleh anak bangsa. Saya yakin, ini adalah laut kita, kita pun mampu menghasilkan karya yang bagus.

Misi adalah sebuah impian yang tidak akan pernah sempurna tercapai, tapi misi memberikan arah untuk apa yang kita lakukan sekarang. Saya sadar, tidak mungkin saya melakukannya sendiri, hanya dengan kekompakan dan kebersamaan kita bisa mendekati impian itu.

Sebagai traveler, kita memiliki peran yang sama dalam misi itu. Berkarya untuk berdaulat.
Masih banyak kekurangan dan kelemahan di negeri kita ini, namun janganlah berhenti hanya dengan menuding kesalahan dan kelemahan orang lain. Lakukan sesuatu untuk memperbaikinya dengan karya positif. Ikat tali sepatumu, dan mulailah melangkah maju. Berpeluh, luka, dengarkan cerita orang-orang di perjalananmu, bagikan perjalananmu……. jadilah PETUALANG INDONESIA, itulah peran kita.

Thanks to Garmin yang sudah menemani saya dan mendukung berbagai kerja kami dalam melakukan survey dan eksplorasi. Saya yakin the new Garmin mk 2i akan menjadi bagian penting dari cerita panjang perjalanan saya.

SELEPAS GELAP Itulah Labuan Bajo dan Taman Nasional Komodo saat saya kunjungi terakhir kali bersama rombongan trip of wonder 2021. Terasa sekali hantaman keras pandemi pada daerah yang sangat bergantung pada ekonomi pariwisata ini.

Kembali ke labuan bajo berkali – kali tidak pernah membuat saya bosan. Salah satu tempat wisata yang terletak di Indonesia bagian timur ini benar – benar kaya akan keindahan alam. Menurut saya foto – foto yang beredar kalah cantiknya dengan mengunjungi tempat ini secara langsung.

Bawa saya kembali ke perairan Komodo! Setiap kali saya menginjakkan kaki di Labuan Bajo, saya ingat pertama kali saya melakukannya bertahun-tahun yang lalu. Kota wisata yang sangat populer di kalangan para traveler ini telah banyak berubah. Pulau-pulau juga berubah.
Tapi di bawah air, itu tetap sama. Keindahan yang sama yang saya temui lebih dari satu dekade lalu. Selalu senang untuk kembali.

Pentingnya Merawat Kulit Pada Saat Traveling Outdoor

Akhir tahun itu emang enak buat liburan, nikmatin entah keliling-keliling, nongkrong, santai dan tentunya nikmatin waktu di luar ruangan. Berasa banget klo di Jakarta, sebagian besar waktu dihabiskan di ruangan ber-AC yang bikin kulit jadi kering. Selalu kadang buka pintu balkon apartemen dan jendela biar bisa ga full AC tapi ga kuat lama-lama.

Makanya penting banget buat melembabkan kulit, mulai dari pas bersihin muka dengan Dove Facial Foam yang diperkaya 40% Beauty Serum supaya kulit tetap lembab, kenyal dan glowing kaya mochi. Plus, lagi suka banget sama packaging Dove Facial Foam yang makin gemes! ini karya ilustrasinya Sora Aikawa dan jadi desain buat Dove Facial Foam Limited Edition, moisturizing face cleanser nomor satu di Jepang! Yuk ikut rasain wajah lembut mochi setiap hari.

Nara Park Bandung

Klo trip beberapa hari aja biasanya ga bawa barang banyak, apalagi klo cuma 2-3 malem dan ga ada rencana snorkeling atau menyelam, barang yang dibawa lebih simple dan bisa cuma pakai koper cabin aja, enaknya lebih cepet pas check in dan ga repot nunggu bagasi keluar, buat naik kereta juga lebih mudah. Tapi ada satu yang ga boleh kelupaan walaupun bawaannya seringkas mungkin: Probio-C Spray yang juga berfungsi sebagai moisturizer buat muka, plus bikin langsung fresh terutama di saat lelah dan cape.

Nemuin spot foto tak terduga itu menyenangkan ya, jadi ini lagi di Nara Park (di Bandung, bukan di Jepang yang banyak rusa bandelnya hehe) dan rencananya mau nongkrong-nongkrong outdoor aja yang menyenangkan dengan pemandangan ijo-ijo. Nah abis makan dan nongkrong terus liat ke area belakang Nara Park, ternyata ada spot baru, buat main anak-anak dan ada rumah ala hobbit (Bandung kenapa seneng banget bikin rumah hobbit wkwkwk), dan poncho yang dibawa pas banget sama suasana di sini, langsung foto-foto deh. Satu hal yang penting juga buat foto-foto, biar muka langsung fresh walaupun cape kurang tidur gara-gara begadang mulu pas libur, tinggal semprot Probioc Spray, face spray sekaligus moisturizer supaya kulit wajah tetap sehat, plus langsung bikin fresh!

Manfaat GPS dalam Perjalanan Mendaki Gunung

Dalam perjalanan menuju Mahameru, kita diberi trek pasir yang cukup merepotkan karena pijakannya terdiri dari kerikil yang tidak padat, sehingga 2-3 langkah akan setara dengan 1 langkah karena merosot, ditambah penglihatan yang monoton karena gelapnya malam dan sulit untuk melihat tolak ukur sejauh mana kita sudah melangkah.

Trek pasir menuju Mahameru cenderung sangat nanjak dengan kemiringan sekitar 45°- 60° dan hanya satu jalur yang ditarik lurus dari perbatasan vegetasi (3044 mdpl) ke Mahameru (3676 mdpl). Hal ini TIDAK HANYA menguji FISIK, tapi juga MENTAL. Tidak sedikit juga pendaki yang menyerah di trek pasir tersebut dan memilih kembali turun ke bawah, bukan karena mereka TIDAK SANGGUP, tapi karena mereka sudah TIDAK MAU.

Salah satu cara yang saya gunakan untuk melawan mental tersebut adalah dengan menggunakan GPS handheld (Garmindmi) untuk mengetahui posisi altitude (jarak vertikal dari permukaan laut) saya. Sedikit cerita saat itu sekitar pukul 04.00 ada pendaki yang menyemangati saya, “Semangat Mbak, treknya masih jauh”, lalu saya cek GPS yang menunjukkan posisi skitar 3560 mdpl, kemudian saya jawab “Ngga kok, sudah deket tinggal 100 mdpl, mungkin sekitar setengah jam lagi”.

Dengan penggunaan GPS, selain untuk plotting jalur, kita dapat mengestimasi posisi ketinggian kita sehingga hal itu dapat menjadi salah satu motivasi untuk tetap berjalan tanpa perlu bertanya-tanya apakah trek ini masih jauh atau tidak. Garmin eTrex 10 handheld GPS menggunakan Elevation-based GPS dan koreksi akurasi yang didapat dri gps ini adalah ±6 meter (3682mdpl).

Cuaca yang tidak bisa ditebak atau kalian yang MALAS baca prediksi cuaca?
Bukan menyepelekan, tapi jika kalian mau membiasakan utk membaca prakiraan cuaca, minimal kalian bisa antisipasi dengan persiapan lebih matang sebelum terjadinya badai, seperti time-management pendakian dan pemilihan lokasi utk camp.

Beberapa hari sebelum badai yg terjadi weekend kemaren, saya pun memiliki rencana pendakian, namun ketika saya membuka app prakiraan cuaca, hingga H-1 tidak ada perubahan dan tetap tertulis badai dengan kecepatan angin 10-15km/h (berpotensi utk mematahkan dahan2 ringan pohon). Akhirnya rencana pendakian saya cancel.

Kemudian mulai bermunculan update di sosmed dgn judul “Cuaca tidak bisa diprediksi”, “Cuaca tidak menentu”, yang membuat saya berpikir bahwa barangkali smartphone-nya hanya bisa untuk buka instagram.

Perjalanan Menantang Saat Tidak Direncanakan

Beberapa waktu lalu, aku ‘melarikan diri’ ke salah satu destinasi yg gak pernah kepikiran sama sekali untuk aku kunjungi — Bogor.

Plan awal kami adalah mendaki Gunung Gede Pangrango, tapi setelah diskusi alot dan takut kehujanan saat mendaki, akhirnya pilihan terakhir jatuh keee… Kawah Ratu di Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Jujur, aku gak begitu tahu dan rada asing. Perjalanan kita cukup menantang, karena pada akhirnya, saat trekking, kita diguyur hujan juga.

Bagi aku yg udah setahun gak pernah mendaki gunung, rasanya capek banget, tapi gak ada yg bisa ngalahin ketika kita sampai di atas dan dapetin view epic buat difoto. Ternyata pemandangan dan experience Kawah Ratu jauh di atas ekspektasiku, bagussss bangetttt, meninggal.

Kalo kata temen yg udah ke Iceland, ini katanya mirip banget sama beberapa sudut landskap di Iceland. Gunung dan sungai yg menyatu dengan kepulan asap belerang membuat suasana dramatis nan ‘megah’. Kalo ditanya mau balik lagi? Mau banget! Next pengen ke Argopuro, Merbabu, dan Rinjani tahun depan.

Hal paling penting yang tidak boleh dilupakan pada saat traveling adalah kuota internet. Jadi kemarin aku baru habis belanja di Google Play pake pulsa Telkomsel dan langsung dapet bonus kuota dari telkomsel.

Mereka lagi ada program menarik banget nih namanya Google Data Reward dimana buat kalian pengguna Telkomsel akan mendapatkan keuntungan di setiap pembelanjaan di Google Play. Buat kalian pengguna setia Telkomsel kalian bisa dapat bonus kuota 6GB (5GB 4G + 1GB All Net) dalam setiap pembelanjaan diatas Rp. 60.000.

Sedangkan kalian pengguna baru Telkomsel bisa klaim bonus 1GB (4G) setelah melakukan transaksi pertama di Google Play. Kapan lagi kita bisa jajan pakai pulsa kalo bukan pake telkomsel. So guys, lets join the hype and enjoy the benefits. info selengkapnya bisa di check langsung ke tsel.me/googlerewards. Selamat traveling dengan salah satu tips yang dipakai oleh para traveler sejati di Indonesia ya! Dijamin deh telkomsel tidak akan susah sinyal.

Pro dan Kontra Memakai Celana Pendek Saat Trekking

Banyak sekali pro kontra yang terjadi kepada seorang travel blogger. Dari pakaian yang digunakan sehingga cara mendaki gunung selalu ada saja yang mengomentari. Dan apa yang paling sering dikomentari adalah soal traveler yang mendaki gunung dengan menggunakan celana pendek. Kalau gue sendiri, gue adalah seorang traveler yang terkadang pakai celana pendek untuk naik gunung.

Alasannya:
1. Adem brooo pake celana pendek khusus buat outdoor activity gak susah gerak kalo nanjak apalagi yang petakilan kek gue (kecuali lo pake celana jins emesh ala cabe-cabean, ketat broooo)

2. Sesuain trek, waktu dan musim pendakiannya. Kalo lo summit attack ke puncak Semeru pake celana emesh begini yah baru kedinginan. Kalo lo nanjak merapi panas-panas siang mah kagak bakalan hypotermia (alasan yang nyinyir kemaren)

3. Selama lo nyaman dan nggak ngeganggu pemandangan yang indah-indah di Gunung yah pake aja. Yang nyinyir mah emang selalu ada lo mau pake sarung juga digunung tetep aja ada yang nyinyir wkwkwk

Kita make celana emesh digunung juga ngerti sikon kok. Gue sering pake celana ini nanjak ke beberapa Gunung, dan kita juga mikir celana ini gak bakalan bikin hypotermia kalo dipake siang hari. Kecuali pikiran hatersnya abex yang sempit mikir kita make celana ini malem-malem buat summit attack (Ps: gue juga demen pake kolor doang di Gunung biar kayak bule-bule di Rinjani).

Setelah enam bulan nggak naik gunung itu rasanyaaaaaa HAPPY banget! Temen bilang gue nekat, iya. Temen bilang otak gue geser, iya. Tapi tanpa kalian teman-teman dari tim yang hebat, mungkin gue bukan apa-apa.

Puncak gunung mungkin memang keharusan bagi gue ketika mendaki gunung, tapi kalian jauh lebih penting dari puncak-puncak gunung. Gue selalu inget kata-kata Ranger yang ada di Rinjani pernah ngomong gini ke gue “hal yang paling berharga ketika pendakian adalah teman mendaki, bahkan puncak-puncak gunung pun tak akan pernah sanggup mengganti seujung kuku temanmu itu, jadi selalu jaga teman mendakimu”.

Yang selalu gue inget dari kalian adalah ketika gue takut banget dengan ketinggian di gunung, kalian selalu nyemangatin buat bikin gue berani berdiri dipuncak-puncak dan pinggiran jurang yang bikin semangat gue down dan kaki gue lemes. Terima kasih buat teman – teman yang selama ini udah nemenin gue mendaki gunung. Selalu salut sama kalian!

Pengalaman Menghabiskan Musim Dingin di Sapporo

Saya sangat jatuh cinta dengan Sapporo. 4 hari di Sapporo rasanya nggak ada cukup-cukupnya. Yang awalnya pengen muter-muter Hokkaido jadinya cuma di Sapporo doang karena disini aja udah bagus banget! Sayangnya terlalu dingin dan anginnya kencang banget, badan gue yang kampung ini sering mual dan pusing nggak jelas. Apalagi pas ke tempat ini, Moerenuma Park suhu minus dan angin kencang waktu itu sampai bikin muntah-muntah, ditambah pulangnya nyasar karena semua bis tulisan jepang, papan petunjuknya pun tulisan jepang, nggak ada yang bisa bahasa inggris.

Moerenuma Park ini salah satu tempat favorit gue di Sapporo, pas turun salju begini semuanya ketutup jadi hamparan salju semua. Beruntung pas kesini lagi sepi banget bahkan cuma sendirian awalnya ngga ada siapa-siapa. Yang paling unik dari taman ini ada dua bangunan (statue?) berbentuk piramid, yang pas ketutup salju dijadiin arena bermain sky dan dari dua puncaknya ktu bisa lihat kota Sapporo dari kejauhan dengan gunung-gunung bersalju yang mengelilinginya. Ke Sapporo pas winter wajib kesini deh!

Kyoto vibes: ketika kebudayaan bertemu dan menyatu dengan alam. Finally setelah ngerasa bosen explore Tokyo akhirnya mutusin ke Kyoto lebih awal. Dan seneng banget disini banyak atraksi menarik yang nggak bikin bosen-bosen. Mulai dari temple, park, night life dan yang pastinya banyak jajanan (dengan tester gratis bertaburan buat muasin lidah). Ditambah disini momiji-nya lagi bagus-bagus banget. Sepanjang jalan dihiasi pohon warna-warni begini.

Kalau ini adalah salah satu tempat favorit saya di Memoirs of Geisha Movie: when Chiyo transform into Sayuri. Nggak kebayang hari sabtu kesini dan crowded banget, dipenuhin orang sana sini sampe jalan aja ngantri. Dan dengan segala ke-sok-idean gue, gue milih trek yang sepi dan ternyata menuju Mt. Inari. Awalnya excited trekking keatas, 30 menit kemudian kecapean dan muter arah lagi, terpaksa ngikutin jalur yang dipenuhi beribu Inari sampe keatas banget (ujungnya entah dimana), dan ketemulah spot yang cukup sepi bisa foto-foto sepuasnya.

Kunjungi Jepang Pada Musim Dingin Seru Juga

Seneng banget kali ini ke Jepang bisa ngerasain suasana christmas disini (walaupun ternyata gak seheboh itu), dimana-mana banyak lampu dan pernak-pernik natal, sampe santa yang berkeliaran semalem di Osaka walalupun diguyur hujan. Sekali lagi, Merry Christmas guys! Udah berapa ribu kali denger “all i want for christmas is you” di natal kali ini?

No trip to Kyoto is complete without a visit to the Fushimi Inari Shrine. The reason being not only is it a spectacular view it’s also a magical experience to explore this shrine too. This place always remind me with my favorite movie “Memoirs of a Geisha”, selalu keinget adegan dimana Young Sayuri lari diantara ribuan tori orange ini untuk berdoa, and I promised myself one day I would see it with my own eyes. Dan tahun lalu ketika trip sendirian kesini, gagal foto disini karena banyak banget orang dan foto pake tripod nggak ngebantu sama sekali. Tapi kali ini beruntung ada febrian yang bisa motoin, thankyou.

Dan kebayang gak sih mau ngambil foto ditempat spot paling populer di Jepang ini (versi Tripadvisor) susah banget kalau pengen sepi, apalagi musim turis begini. Ada spot yang sebenernya nggak rame banget, naik tangga terus keatas kira-kira 30 menit, banyak banget spot yang nggak terlalu banyak turisnya

Im not person who loved theme park, pertama karena emang males banget dengan ruwet dan ramenya apalagi sampe antri panjang, yang kedua: gue nggak berani main wahana yang nantangin diri sendiri, semacam roller coaster. Paling duduk anteng nyobain nonton 4D. Jadilah ke Universal Studio hari ini cuma muter-muter doang. Dan seneng banget pas nyampe area Hogwarts ini, nyoba butterbeernya  yang enak banget. Nggak ikut nyobain wahananya didalem, karena antriannya mengular panjang banget 2 jam setengah.

Hari ini cukup chaos banget di Universal Studio Osaka, mungkin karena bertepatan dengan musim liburan, tapi bersyukur banget karena udah purchased tiket universal studio sebelumnya di kkdayid jadi gak perlu antri panjang di ticket counter, tinggal bawa print out ticketnya dan langsung masuk gate.