Arsip Tag: Piala Dunia 2018

Rekor Dunia Yang Tercipta Pada Pergelaran Piala Dunia 2018

Rekor Dunia Yang Tercipta Pada Pergelaran Piala Dunia 2018

Piala Dunia 2018 memang telah resmi berakhir. Perancis menjadi pemegang trofi pada pergelaran bergengsi tersebut. Kylian Mbappe dan rekan berhasil menunjukkan permainan yang apik sehingga mereka berhasil menumbangkan Kroasia pada pertandingan final kompetisi tersebut.

Tetapi ada hal menarik yang patut mendapatkan perhatian, yakni rekor-rekor baru yang tercipta pada pergelaran Piala Dunia 2018. Bahkan rekor baru tersebut tercatatkan kedalam buku rekor dunia Guiness World Records. Penasaran siapa saja pemain yang berhasil mencatatkan rekor dunia yang baru ?

 

Rekor pertama dicatatkan oleh Cristiano Ronaldo. Ia menjadi pemain tertua yang berhasil mencetak hat-trick dalam kompetisi Piala Dunia 2018. Saat ini ia telah bergabung dengan Juventus dengan nilai transfer mencapai 120 juta Poundsterling. Berkat rekor yang ia pecahkan, namanya berhasil tercatatkan didalam buku Guiness World Records.

 

Rekor kedua dicatatkan oleh timnas Kroasia. Negara ini menjadi negara terkecil yang pernah masuk kedalam kompetisi Piala Dunia sepanjang sejarah. Meski merupakan negara yang kecil dengan jumlah penduduk 4,1 juta jiwa, Kroasia berhasil memasuki babak final dan berhadapan dengan Perancis. Meski kalah, pasukan Luka Modric tersebut berhasil memberikan warna baru dalam dunia sepakbola dunia.

 

Kompetisi Piala Dunia 2018 mencatatkan rekor baru di Guiness World Records, sayangnya kali ini rekor yang diraih adalah rekor yang buruk, yakni rekor gol bunuh diri terbanyak selama kompetisi Piala Dunia. Dari total torehan gol yang ada yakni 169 gol, ada 12 gol yang tercipta akibat kesalahan pemain sehingga tercipta gol bunuh diri.

 

Felipe Baloy menjadi pemain tertua yang berhasil mencetak gol di pertandingan debutnya di Piala Dunia 2018. Ia adalah pemain yang membela Panama. Meski mereka harus tumbang saat berhadan dengan Inggris dengan skor 6 – 1, tetapi gol tunggal yang tercipta berasal dari kaki sang pemain. Felipe Baloy tengah berusia 37 tahun pada saat bertanding melawan Inggris.

 

Rekor pemain tertua yang ada di Piala Dunia 2018 jatuh pada Essam El Hadary, yakni penjaga gawang yang bermain untuk Mesir dan berusia 45 tahun. Ia berhasil mencatatkan nama sebagai pemain tertua di Guiness World Records.

 

Rekor terakhir jatuh pada Harry Kane, kapten timnas Inggris. Ia berhasil menorehkan rekor sebagai pemain kapten yang menyumbangkan gol terbanyak di kompetisi Piala Dunia. Ia juga dianugerahi Golden Shoes pada kompetisi tersebut.

4 Pemain Yang Jadi Incaran Klub Besar Usai Tampil Apik Di Piala Dunia 2018

Pergelaran akbar Piala Dunia 2018 telah resmi berakhir. Pada Piala Dunia 2018 Perancis keluar sebagai pemegang trofi. Meski pergelaran ini sudah berakhir, masih ada banyak perbincangan seputar pemain yang tampil apik di kompetisi tersebut.

Bahkan sangking apiknya pemain tersebut, banyak klub yang ingin mendatangkan mereka. Siapa saja pemain tersebut ?

1. Benjamin Pavard

Awalnya Benjamin hanya dilabeli sebagai pemain pengganti Djibril Sibide saja di Piala Dunia kemarin. Ia berhasil membuktikan kualitas dirinya ketika menyumbangkan satu gol saat berhadapan dengan Argentina.

Ia sebenarnya pernah absen pada satu pertandingan Perancis di Piala Dunia, yakni ketika Perancis berhadapan dengan Denmark. Meski begitu, pertandingan tersebut bukanlah pertandingan yang penting bagi kedua belah tim.

Melihat keapikannya dalam bermain, Mauricio Pochettino menaruh perhatian lebih kepada dirinya dan ingin memboyongnya untuk bermain di Tottenham. Sayangnya Bayern Munchen tampaknya jauh lebih cepat dan sudah mempersiapkan dana sekitar 31 juta Pounds untuk mendatangkan sang pemain.

2. Aleksandr Golovin

Siapa coba yang tidak ingat dengan penampilan apik Aleksandr saat berhadapan dengan Arab Saudi ? Ia berhasil membawa timnya keluar sebagai pemenangan dengan agregat skor 5 – 0.

Kemampuan Aleksandr dalam melakukan dribble bola serta kecepatannya dalam berlari merupakan poin plus yang membuatnya tampak berbeda dibandingkan pemain lainnya.

Banyak klub besar yang menaruh perhatian kepada Aleksandr, misalnya saja Chelsea, Manchester City dan juga klub asal Italia, Napoli.

3. Hirving Lozano

Meksiko memang gagal dalam kompetisi Piala Dunia 2018. Tetapi ada satu sosok yang menjadi sorotan publik, dia adalah Hirving Lozano. Sang pemain menuai banyak pujian dari publik berkat gol yang ia cetak saat berhadapan dengan Jerman.

Banyak klub Eropa yang menaruh perhatian kepada sang pemain, sebut saja Barcelona, Everton dan juga Tottenham. Penampilan apiknya bersama Meksiko memang patut diapresiasi.

4. Harry Maguire

Inggris harus puas dengan posisi keempat pada kompetisi Piala Dunia tahun ini. Sebelumnya Inggris diragukan dapat maju ke babak perempat final, tetapi karena kemampuan Souhgate dalam mengolah komposisi tim, Inggris berhasil maju meski harus berhenti saat berhadapan dengan Belgia.

Satu pemain yang paling terlihat menonjol adalah Harry Maguire. Ia merupakan pemain yang sangat handal dalam bertahan. Bahkan ia berhasil mencetak satu gol saat berhadapan dengan Swedia.

Saat ini ia bermain untuk klub Leicester, meski begitu, menurut kabar yang beredar, Manchester United kabarnya juga ingin mendatangkan sang pemain untuk bermain di Old Trafford. United sendiri telah mempersiapkan dana sekitar 50 juta Pounds untuk menarik sang pemain dari Leicester.

 

 

Pogba Nyanyikan Its Coming Home Tuk Ejek Fans Inggris ?

Perancis baru saja memenangkan kompetisi bergengsi Piala Dunia 2018. Mereka berhasil mengalahkan Kroasia dengan skor 4 – 2 pada pertandingan tersebut sedangkan Belgia berhasil menduduki posisi ketiga setelah menumbangkan Inggris dengan skor 2 – 0. Sayangnya ada satu hal yang menjadi sorotan, yakni lagi Its Coming Home. Kali ini sosok Pogba-lah yang terlihat sangat senang ketika menyanyikan lagu tersebut.

Inggris sejatinya mampu masuk ke babak semi final Piala Dunia 2018. Sayangnya banyak yang menilai bahwa lawan yang dihadapi Inggris bukanlah lawan yang kuat sehingga mereka bisa beruntung masuk ke babak tersebut. Keberuntungan mereka harus kandas saat bertemu dengan tim kuat Kroasia. Inggris tampik dengan sangat buruk pada pertandingan tersebut. Padahal fans Inggris sejak fase grup sudah meneriakkan lagu Its Coming Home dengan sangat antusias.

Setelah menelan kekalahan, fans Inggris akhirnya menuai ejekan dari warganet. Banyak pihak yang mengatakan fans Inggris terlalu percaya diri dengan menyanyikan lagu Its Coming Home sejak awal.

Kali ini Pogba lah yang kedapatan kamera menyanyikan lagu tersebut. Pogba yang sedang memegang trofi juara terlihat sangat senang ketika menyanyikan lagu tersebut. Entah apa maksudnya, mungkin untuk menyindir Inggris ? Who know ?

Memang ada permintaan maaf dari Pogba terkait video tersebut. Pogba mengatakan hanya bercanda tanpa ada maksud menghina fans Inggris. Seperti yang kita ketahui, Pogba bermain untuk klub raksasa Inggris, Manchester United sehingga ia tidak bisa berbicara sembarangan mengenai Inggris.

Tetapi diluar benar atau tidaknya ejekan tersebut, kita perlu mengapresiasi performa Pogba. Sang pemain turut ambil dalih dalam kemenangan Perancis pada kompetisi Piala Dunia 2018.

Matuidi Bantah Rumor Yang Mengatakan Timnas Kroasia Kelelahan

Perancis akan berhadapan dengan Kroasia pada pertandingan final Piala Dunia 2018. Pertandingan tersebut nantinya akan diadakan di Luzhniki Stadium. Melihat kondisi timnas Kroasia yang tampaknya belum fit, tentunya ini akan menjadi keuntungan tersendiri bagi Perancis.

Kroasia berhasil menumbangkan Denmark juga Rusia melalui extra time serta pinalti. Bahkan Kroasia juga memasuki extra time saat berhadapan dengan Ingris. Banyak spekulasi yang bermunculan yang mengatakan bahwa timnas Kroasia saat ini sedang kelelahan karena memainkan banyak pertandingan dengan tambahan waktu yang cukup panjang.

Banyak pertanyaan yang mengatakan “apakah masih ada kekuatan bagi Kroasia setelah tiga extra time beruntun ?”

Sayangya pertanyaan itu dibantah oleh tegas oleh Blaise Matuidi yang menjadi gelandang Perancis. Menurut Matuidi, anggapan itu adalah anggapan yang salah. Bahkan Matuidi mengatakan Kroasia adalah tim yang sangat mengerikan.

“Kroasia kelelahan ? Yang benar saja ! Lihatlah keganasan mereka saat melibas timnas Inggris. Justru Inggris yang terlihat kelelahan,” ungkap Matuidi seperti yang dilansir oleh pihak FIFA.com.

“Kroasia itu adalah tim yang mengerikan. Mereka petarung sejati dan kami harus fokus saat berhadapan dengan mereka.”

Jika kita melakukan sedikit flashback, memang perjalanan Perancis untuk masuk ke babak final tidaklah mudah. Meski begitu timnas Perancis belum pernah masuk ke babak extra time selama menjalani pertandingan di Piala Dunia 2018.

Perancis mampu menang setelah mengalahkan Argentina dengan skor 4 – 3 melalui cetakan gol Antoine Griezmann, Benjamin Pavard dan juga Kylian Mbappe.

Memasuki babak perempat final mereka juga berhasil membuat Uruguay bertekuk lutut dengan skor 2 – 0. Gol mereka tercipta melalui aksi Raphael Varane serta Griezmann.

Bahkan di babak semifinal, mereka berhasil menjaga clean sheet saat berhadapan dengan Belgia. Mereka berhasil meraih kemenangan setelah Samuel Umtiti menyundul bola pada menit ke 51.

Glenn Hoddle Sebut Lini Pertahanan Inggris Bermasalah

Glenn Hoddle yang menjadi salah satu legenda di Inggris mengatakan bahwa dirinya tidak puas dengan lini pertahanan yang ada di skuat Inggris pada pertandingan melawan Kroasia kemarin.

Pada pertandingan tersebut Inggris memang harus menelan kekalahan yang teramat pahit, pasalnya gol kemenangan yang dicetak oleh Kroasia tercipta pada babak extra time. Nama Mario Mandzukic lah yang tercatatkan di papan skor, gol yang tercetak pada menit ke 105 tersebut membawa Kroasia masuk ke babak final.

Kegagalan Inggris tersebut menambah rentetan kegagalan Inggris dalam meraih gelar juara di Piala Dunia. Inggris nantinya akan berhadapan dengan Belgia untuk memperebutkan posisi ketiga dalam kompetisi Piala Dunia 2018.

Gol yang dicetak oleh Mandzukic berasal dari sundulan Ivan Perisic. Hoddle melihat bahwa pemain Inggris seharusnya dapat mengantisipasi serangan itu dengan mudah.

“Mereka sebenarnya bisa mengantisipasinya, tetapi mereka tertidur ! Sundulan tersebut bukanlah hal yang spesial, sayangnya pemain belakang Inggris seperti singa yang sedang tertidur. Penyelesaian dari Mandzukic memang sempurna, tetapi seharusnya itu tidak terjadi,” ungkap Hoddle seperti dilansir pihak Express.

“Kesempatan itu memang sudah ditunggu oleh Kroasia, tetapi seharusnya kesempatan itu bisa dimentahkan dengan mudah.”

“John Stones seperti tertidur dan Mandzukic mengambil kesempatan itu dengan baik.”

“Kesempatan itu terjadi hanya beberapa detik saja dan diakibatkan karena mereka kehilangan konsentrasi. Saat mereka sadar, bola sudah masuk kedalam gawang,” tutupnya.

Pada pertandingan yang akan diadakan pada tanggal 15/7 mendatang, timnas Kroasia akan berhadapan dengan tim unggulan, Perancis. Tim asuhan Didier Deschamps mampu melaju lebih dulu setelah menumbangkan Belgia dengan skor 1 – 0.

 

Deschamp Akui Belajar Dari Kegagalan Saat Euro 2016

Didier Deschamps selaku pelatih timnas Perancis mengatakan bahwa kemenangan yang diraih pada kompetisi Piala Dunia 2018 merupakan hasil dari pembelajaran saat kegagalan di Euro 2016 silam. Seperti yang kita ketahui, Perancis baru saja mengalahkan timnas Belgia dengan skor tipis 1 – 0 pada kompetisi Piala Dunia 2018.

Berkat kemenangan tersebut, Perancis menjadi finalis pertama Piala Dunia 2018. Sebenarnya Perancis sudah berhasil memasuki babak final di kompetisi Euro 2016 silam, sayangnya mereka harus tumbang saat berhadapan dengan Portugal.

Deschamps selaku pela5tih mengatakan bahwa kekalahan yang diterima timnya pada Euro 2016 memberikan motivasi tersendiri bagi Perancis.

“Terlihat adanya kemajuan yang pesat didalam tim kami,” ungkap Deschamps melalui halaman resmi FIFA.

Deschamps juga mengatakan bahwa kekalahan atas Portugal memberikan mereka pelajaran berharga untuk menghadapi tim yang ada di kompetisi Piala Dunia 2018. Terbukti, Perancis mampu menjadi finalis pertama di Piala Dunia 2018.

“Kami memiliki pemain yang solid dan kuat bahkan untuk dua hingga empat tahun kedepan.”

“Para pemain semakin berkembang setelah kalah atas Portugal di Euro 2016 kemarin. Memang kami tidak selalu bermain bagus, tetapi kami terus belajar dari kesalahan kami. Yang terpenting adalah kami terus berkembang dan kami berhasil menjadi finalis Piala Dunia 2018 setelah mengalahkan Belgia.”

Kemenangan Perancis atas Belgia memang sangat dramatis dimana persaingan terjadi dengan sangat sengit. Sebenarnya Belgia yang memegang kontrol bola, tetapi barisan pertahanan Perancis yang kokoh tidak mampu ditembus oleh Belgia. Samuel Umtiti lah nama yang tercatatkan di papan skor setelah mencetak gol melalui sundulannya di menit ke-51.

Seaman Percaya Jordan Pickford Mampu Buktikan Kualitasnya

David Seaman selaku mantan kiper timnas Inggris mengaku percaya dengan kemampuan Jordan Pickford meski banyak kritik yang dilontarkan kepada Pickford.

Sebelum kompetisi Piala Dunia 2018 dimulai memang sempat terjadi perdebatan terkait kiper yang akan ditunjuk sebagai kiper timnas Inggris. Sebenarnya banyak yang tidak setuju dengan pemilihan Pickford sebagai kiper timnas, pasalnya Pickford dianggap tidak memiliki tinggi badan yang ideal sebagai seorang kiper.

Sayangnya semua kritik tersebut tidak didengarkan oleh Gareth Southgate. Bahkan sang kiper yang terus menerima kritik mampu menunjukkan performa yang apik pada kompetisi Piala Dunia tahun ini.

Seaman yang pernah menjaga gawang Inggris juga percaya dengan kualitas yang dimiliki Pickford.

“Pickford adalah pemain yang sangat percaya diri,” ungkap Seaman seperti dilansir oleh pihak BBC Radio 5 Live.

“Jika kalian melihat performa Pickford saat bertanding, saya rasa itu sudah membuktikan siapa Pickford. Banyak penyelamatan gemilang yang dilakukan oleh Pickford.”

“Pickford berhasil membungkam setiap mulut yang mengkritiknya. Lihat saja permainan yang ia tunjukkan. Ia adalah kiper kelas dunia dan ia bermain bagus di Piala Dunia.”

“Banyak orang yang meragukan karena melihat tinggi badannya yang tidak ideal. Tapi kiper Inggris yang legendaris, Peter Shilton juga memiliki postur badan yang mirip dengannya. Jadi pendek atau tinggi itu tidak ada hubungannya.”

“Banyak yang melontarkan kritik saat melawan Belgia. Tetapi Pickford mampu menjawabnya dengan caranya yang unik.”

Pickford diyakini akan tetap menjaga gawang Inggris saat berhadapan dengan Kroasia nanti.

Belgia Sukses Tumbangkan Brasil Dengan Skor 2 – 1

Belgia sudah memastikan diri untuk melaju ke babak semifinal kompetisi Piala Dunia 2018 setelah membungkam Brasil dengan skor 2 – 1 pada pertandingan perempat final yang diadakan di Kazan Arena pada hari Sabtu 7/7 dini hari tadi.

Belgia berhasil unggul atas Brasil pada babak pertama dimana satu gol tercipta dari gol bunuh diri yang dilakukan oleh Fernandinho. Satu gol sisanya disumbangkan oleh Kevin De Bruyne.

Saat memasuki menit ke-13, Belgia berhasil mencuri satu angka berkat kesalahan Fernandinho. Alih-alih ingin menghalangi bola melalui sundulan sepak pojok, bola yang sebelumnya mengenai Vincent Kompany justru mengenai lengan Fernandinho sehingga terciptalah gol bunuh diri tim Brasil.

Melihat ketertinggalan gol, Brasil mulai bermain lebih agresif, tapi sayangnya keagresifan mereka justru berbuah petaka. Pada menit ke-31, Kevin De Bruyne menggandakan keunggulan melalui tendakan keras kaki kanan yang tidak mampu diantisipasi oleh kiper Brasil. Skor bertahan 2 – 0 hingga peluit tanda akhirnya babak pertama dibunyikan.

Memasuki babak kedua permainan Brasil terlihat meningkat berkat perubahan taktik yang dilakukan oleh Tite. Willian digantikan dengan Roberto Firmino. Masuknya Firmino makin mempertajam lini penyerangan Brasil.

Melihat situasi yang tidak kunjung berubah, Tite memutuskan untuk memasukkan Renato Augusto untuk menggantikan Paulinho. Keputusan ini menjadi langkah yang tepat. Selang tiga menit bermain, Renato berhasil mencetak satu gol melalui assist yang diberikan oleh Philippe Coutinho.

Sayangnya Brasil tidak mampu mengejar ketertinggalan mereka. Menjelang akhir pertandingan sebenarnya Brasil memiliki peluang emas untuk menyamakan kedudukan. Sayangnya aksi heroik dari Courtois mampu mementahkan peluang tersebut. Laga ditutup dengan skor 2 – 1.

Dengan kemenangan ini Belgia sudah dipastikan melaju ke babak semifinal dan Brasil harus gugur dari kompetisi Piala Dunia tahun ini.

Skuat Uruguay Sebut Tidak Gentar Hadapi Perancis !

Uruguay akan dihadapkan dengan pertandingan yang sulit dimana mereka akan bertemu dengan salah satu tim yang diunggulkan, yakni timnas Perancis. Meski bertemu dengan tim yang kuat, skuat Uruguay mengatakan mereka tidak gentar menghadapi serangan Kylian Mbappe dengan rekannya.

Mbappe memang menjadi sorotan pada kemenangan Perancis atas Argentina kemarin. Mbappe ikut menyumbangkan dua gol pada kemenangan tersebut.

Pertandingan Uruguay melawan Perancis menjadi pertandingan yang sangat ditunggu oleh pecinta sepakbola. Pada pertandingan tersebut, Perancis yang menjadi unggulan, tetapi dalam sepakbola, tidak ada yang diprediksi. Semua tergantung dari strategi dan kematangan setiap pemain dalam mengantisipasi gerakan lawan.

Pemain gelandang Uruguay, Lucas Torreira memberi pujian pada komposisi penyerang Perancis. Meski begitu, ia mengaku tidak takut menghadapi pertandingan nanti.

“Perancis diisi oleh pemain berbakat yang mengerikan, terutama lini penyerangan mereka. Tetapi kami tidak takut. Kami harus memainkan permainan yang cedas dan harus memanfaatkan setiap ruang yang ada,” ungkapnya kepada pihak Goal.

Permainan apik Torreira bersama Uruguay memang menjadi perhatian publik. Banyak pujian yang dilontarkan kepada dirinya. Meski begitu, Torreira juga tidak lupa dengan jasa pelatih yang membuatnya dapat bersinar di lapangan.

“Mestro itu lebih dari sekedar pelatih sepakbola. Ia ada guru yang bijaksana dalam kehidupan khususnya sepakbola. Ia memberikan kami arahan untuk bermain lebih baik lagi. Ia adalah pelatih terbaik di Piala Dunia.”

“Saya bukanlah pemain lama di Piala Dunia, tetapi ia mempercayai saya untuk bermain. Saya merasa tenang dan bangga dapat bermain untuk Uruguay,” tutup Torreira.

 

Fakta Menarik Seputar Pertandingan Brasil Vs Meksiko

Timnas Brasil akan berhadapan dengan timnas Meksiko pada babak 16 besar Piala Dunia 2018. Pertandingan tersebut akan dilaksanakan malam ini. Sebelum melihat pertandingan kedua tim tersebut, mari kita lihat fakta unik tentang kedua tim terlebih dahulu.

Fakta pertama yang harus kalian ketahui adalah dalam lima pertandingan terakhir dengan Meksiko di kompetisi Piala Dunia, Brasil belum pernah menelan kekalahan sama sekali. Dari lima pertandingan tersebut Brasil berhasil meraih tiga kali kemenangan dan dua kali imbang. Bahkan gawang Brasil tidak pernah kebobolan gol dalam empat pertandingan terakhir tersebut.

Fakta kedua adalah enam kekalahan yang ditelan Brasil dalam kompetisi Piala Dunia didapatkan dari tim yang berasal dari Eropa. Brasil terakhir kali kalah dengan tim Eropa terjadi saat kompetisi Piala Dunia tahun 1990 saat mereka melawan Argentina.

Fakta ketiga, kekalahan timans Brasil atas Argentina pada tahun 1990 silam menjadi kali terakhirnya mereka gagal melaju ke babak perempat final Piala Dunia 2018.

Fakta ke-empat, satu-satunya kemenangan yang berhasil diraih oleh Meksiko saat melawan tim Amerika Selatan terjadi pada kompetisi Piala Dunia 2002, pada saat ini Meksiko berhadapan dengan timnas Ekuador dan berhasil menang dengan skor 2 – 0.

Fakta kelima, Meksiko terakhir kali berhasil masuk ke babak perempat final pada Piala Dunia tahun 1986 silam. Kala itu Meksiko berhasil melibas Bulgaria dengan skor 2 – 0 hingga akhirnya harus bertekuk lutut di tangan Jerman Barat.

Fakta ke-enam, Javier Hernandez hanya berhasil melepaskan satu tendangan yang mengarah langsung ke arah gawang dari 270 menit penampilannya di lapangan hijau saat bermain di kompetisi Piala Dunia 2018. Meski hanya melesatkan satu kali tembakan ke arah gawang, tembakan tersebut berbuah gol saat mereka berhadapan dengan Korea Selatan.

Itu dia fakta-fakta unik dari kedua tim. Ayo berikan dukungan kalian kepada tim kesayangan kalian di kompetisi Piala Dunia 2018 ini. Salam sepak bola !

Deschamps Sebut Pemain Bertahannya Sudah Paham Gaya Messi

Pertandingan pertama kompetisi Piala Dunia 2018 harus ditutup dengan hal yang mengejutkan. Pasalnya Argentina yang menjadi tim unggulan harus pulang setelah menelan kekalahan atas Perancis.

Argentina dan Perancis memang menjadi dua tim unggulan di kompetisi tahun ini. Perancis memiliki pemain muda yang berbakat sedangkan Argentina memiliki pemain legenda, Lionel Messi. Sayangnya Lionel Messi gagal membawa timnya meraih kemenangan.

Sebenarnya kedua tim belum mampu menunjukkan permainan yang konsisten, meski begitu posisi Perancis masih lebih baik ketimbang Argentina dengan raihan 2 menang dan satu kali imbang.

Menurut Deschamps, pemain bertahan yang ada di timnya sudah hapal dengan gaya bermain Messi sehingga mereka lebih paham cara menghentikannya. Tidak dapat dipungkiri, pemain bertahan Perancis memang pemain kelas dunia, mereka adalah Samuel Umtiti dan juga Raphael Varane.

Umtiti menjadi rekan setim Messi di Barcelona sedangkan Varane adalah pemain Real Madrid yang sudah sering berhadapan dengan keganasan Lionel Messi.

“Saya tidak yakin itu adalah sebuah keuntung, tetapi hal itu juga bukan menjadi kerugian bagi kami,” ungkap Deschamps kepada pihak Marca.

Meski sudah memiliki dua pemain bertahan yang paham dengan gaya bermain Messi, Deschamps mengatakan Messi tetaplah seorang Messi yang memiliki kemampuan yang luar biasa.

“Jika kalian pernah berhadapan dengan Messi kalian pasti paham semengerikan apa Messi di lapangan.”

“Messi itu pemain yang sangat berbakat. Ia merupakan pemain terbaik, ia mampu menjadi pembeda di setiap laga,” ungkap Deschamps.

Dengan kemenangan ini Perancis sukses maju ke babak perempat besar sedangkan Argentina harus angkat koper dari kompetisi Piala Dunia tahun ini.

 

Andres Guardado Sebut Neymar Rajanya Diving

Andres Guardado selaku pemain gelandang Timnas Meksiko memberi pernyataan terkait performa yang ditunjukkan oleh pemain bintang Brazil, Neymar. Guardado mengatakan bahwa Neymar merupakan pemain yang ahli melakukan diving.

Neymar sendiri memang terkenal dengan gaya permainannya yang sangat provokatif. Neymar juga sering memancing emosi lawan melalui trik-trik lihainya. Sayangnya Neymar juga sering melakukan diving sehingga membuat lawannya merasa “geli” dengan permainannya.

Neymar memang terlihat sering sengaja menjatuhkan diri terutama di kotak pinalti. Hal ini yang menjadi sorotan Guardado. Ia mengingatkan kepada rekan setimnya agar lebih waspada dengan diving yang sering dilakukan Neymar.

Guardado bahkan mengingatkan kepada rekan setimnya mengenai aspek “nakal” dalam permainan Neymar. Guardado juga berharap wasit dapat bertindak adik dalam pertandingan nanti.

“Semua tahu gaya bermain Neymar. Tetapi yang bertugas memutuskan benar atau salah adalah wasit, bukan saya,” ungkap Guardado kepada pihak ESPN.

“Sekarang sudah ada VAR, seharusnya mereka bisa mempelajari gaya bermain Neymar. Wasit yang bertugas harus adil dalam memberikan keputusan. Neymar sering melakukan diving, terlebih di area berbahaya seperti kotak pinalti. Itu sudah menjadi gaya Neymar sejak dulu. Semua tergantung wasit.”

Jika dilihat dari head to head antara kedua tim ini, Meksiko memang belum pernah mencuri kemenangan dari Brazil. Meski begitu, Guardado mengaku tidak pesimis saat menghadapi tim samba tersebut. Menurut Guardado suatu rekor pasti bisa dipecahkan seperti saat Meksiko menang atas Jerman.

“Kami tidak pernah mengalahkan Jerman, tapi kemarin kami berhasil mematahkan rekor tersebut. Statistik tidak bisa menentukan hasil dari pertandingan,” ungkap Guardado.

“Kami berada satu grup dengan tim-tim kelas berat di Piala Dunia tahun ini. Tetapi kami akan terus siap untuk bertanding, yang terpenting adalah keputusan wasit itu adil dan tidak memihak,” tutupnya.

 

 

Fakta Seru Seputar Pertandingan Jerman Melawan Korea Selatan

Jerman yang menjadi tim unggulan di Piala Dunia 2018 ini justru harus gagal melanjutkan kompetisi secara mengejutkan setelah dihantam oleh Korea Selatan dengan skor akhir 0 – 2 bagi Korea Selatan.

Meski tampil mendominasi sejak menit awal pertandingan, tim yang diasuh oleh Joachim Loew itu harus puas dengan kekalahan kontra Korea Selatan. Kekalahan tersebut membuat mereka menjadi juru kunci dari grup yang dimainkannya.

Ada beberapa fakta menarik terkait pertandingan yang dimainkan oleh Jerman dan Korea Selatan. Apa sajakah fakta menarik tersebut ?

Dengan berakhirnya pertandingan Jerman melawan Korea Selatan membuat catatan baru dalam sejarah Piala Dunia dimana 20% gol tercipta pada menit akhir pertandingan ( 90 menit ).

Jerman menjadi tim selanjutnya yang harus gugur di fase grup setelah menjadi juara bertahan di Piala Dunia musim sebelumnya. Sebelumnya Italia juga harus gugur pada tahun 2010 silam dan Spanyol pada tahun 2014 silam.

Kekalahan tersebut membuat Jerman harus mengenang era pahit mereka di tahun 1938 dimana mereka juga gagal masuk ke fase 16 besar dan harus gugur di fase grup.

Selama mengikuti kompetisi ini, Jerman tidak pernah unggul di babak pertama. Keunggulan yang diraih Jerman hanya terjadi di babak kedua saja. Hal ini serupa dengan catatan negatif mereka di Piala Dunia tahun 1986 silam.

Jerman selalu memenangkan pertandingan melawan tim Asia dan Korea Selatan-lah yang berhasil memutuskan rantai kemenangan tersebut. Tentunya raihan ini menjadi sejarah baru bagi dunia persepakbolaan dunia dimana tim Asia berhasil menjatuhkan tim dari negara Barat. Sebelumnya Italia juga pernah kalah melawan Korea Selatan pada tahun 2002 silam melalui sistem golden goal.

Rashford Sebut Lukaku Seperti Seorang Monster

Marcus Rashford baru saja melayangkan pujiannya kepada Romelu Lukaku. Rashford menilai bahwa Lukaku memiliki ambisi dan determinasi yang sama dengan Cristiano Ronaldo. Bahkan Rashford juga mengatakan Lukaku memiliki performa yang mengerikan layaknya seorang monster.

Sebenarnya jika melihat sepak terjang Lukaku musim ini, performa impresif selalu ditunjukkan oleh sang pemain sehingga wajar saja banyak yang memberikan ia pujian. Pada kompetisi Piala Dunia 2018, ia telah berhasil menyumbangkan 4 gol dari 2 pertandingannya bersama Belgia.

Melihat raihan rekannya di Manchester United tersebut, Rashford mengaku kagum dengan etos yang ditunjukkan oleh Lukaku.

“Lukaku bermain layaknya seorang monster ! Dia adalah senjata mematikan dan ancaman yang nyata bagi lawannya. Dia salah satu pemain yang harus diwaspadai pada kompetisi ini,” ungkap Rashford.

Sebenarnya Rashford sudah tidak terkejut melihat prestasi Lukaki di kompetisi ini.

“Jumlah raihan gol Lukaku tidak membuat saya terkejut. Jika kalian melihat usaha yang ia keluarkan untuk meraih hasil itu serta determinasinya saat bermain, kalian dapat melihatnya seperti Cristiano Ronaldo yang selalu ingin mencapai titik yang lebih tinggi lagi.”

“Kami terus bermain di Manchester United dan berusaha untuk terus berkembang. Kami terus berlatih bersama. Ia adalah sahabat saya.”

“Bahkan ketika bermain di sesi latihan, Lukaku selalu mengerahkan semuanya. Ia orang yang sangat intens. Baginya tidak ada waktu untuk bercanda ketika latihan ataupun bermain di pertandingan nyata.”

Kemungkinan kedua sahabat ini akan berhadapan pada pertandingan akhir grup G yang akan digelar hari Jumat 29/6 esok.

Pablo Zabaleta Sebut Mental Messi Terkuras Di Timnas

Melihat kondisi Lionel Messi saat ini bersama timnas Argentina yang kerap menerima kritikan pedas dari fans, Pablo Zabaleta mengatakan bahwa mental sang pemain saat ini sedang rapuh. Pasalnya Messi harus memikul beban yang sangat berat dimana mereka harus memenangkan pertandingan krusial kontra Nigeria besok.

Argentina sendiri bisa dikatakan gagal menunjukkan performa yang baik pada dua pertandingan yang telah mereka mainkan di kompetisi Piala Dunia musim ini. Dari dua pertandingan tersebut, Argentina gagal meraih kemenangan dan harus puas dengan 1 kali imbang dan 1 kali kalah.

Tekanan yang harus dipikul oleh Messi tentu semakin berat. Pasalnya pada pertandingan yang akan mereka hadapi selanjutnya mereka harus berhadapan dengan Nigeria yang merupakan tim dengan pemain yang memiliki fisik kuat.

Melihat banyaknya sindiran dan perlakuan yang tidak adil kepada Messi, Zabaleta akhirnya ikut bicara.

“Leo akan semakin sulit untuk bermain, ia tidak mendapatkan dukungan dari fans Argentina. Mentalnya akan merasa lelah jika terus menerus seperti ini.”

“Penyebabnya adalah kekalahan Argentina di tahun 2014 silam. Beban ini terus ia pikul hingga sekarang. “

Zabaleta bahkan mengatakan fans Argentina sama sekali tidak merasa bangga ketika Argentina masuk ke final. Padahal untuk masuk ke babak final bukanlah perkara yang mudah.

“Mereka tidak puas hanya masuk ke final. Bagi mereka, kemenangan itu hal yang mutlak, jadi tidak hanya sekedar masuk ke final. Padahal mereka tidak tahu betapa sulitnya perjuangan Leo bersama Argentina untuk bisa mencapai titik tersebut.”

“Berat rasanya bermain tanpa ada dukungan dari negara tempat kalian bermain. Mereka melihat Leo seperti pecundang. Ketika Leo memutuskan untuk berhenti, semua mencari dirinya, tetapi ketika ia bermain, semua mencaci dirinya. Ini hal yang aneh menurut saya,” tutup Zabaleta.

Jerman Berhasil Kalahkan Swedia Dengan Skor 2 – 1

Pada pertandingan kemarin, Jerman berhasil menang dengan dramatis saat melawan Swedia. Dengan kemenangan tersebut, Jerman semakin dekat untuk lolos dari fase grup Piala Dunia 2018.

Pada pertandingan tersebut, Jerman sebenarnya menjadi pihak yang terus memberikan tekanan kepada pihak Swedia. Bahkan Julian Draxler hampir mencetak gol pada babak pertama, sayangnya peluang emas itu gagal dikonversikan menjadi gol oleh Julian.

Jerman justru harus ketar ketir setelah Ola Toivonen merobek gawang yang dikawal oleh Manuel Neuer. Melihat ketertinggalan angka ini membuat Jerman meningkatkan konsentrasi untuk merebut angka dari Swedia.

Meskipun banyak peluang yang tercipta, sayangnya peluang yang ada di babak pertama masih gagal dikonversikan menjadi gol. Skor 0 – 1 tetap bertahan hingga turun minum.

Memasuki babak kedua, Jerman kembali meningkatkan tempo permainan. Taktik ini terbukti sukses, pada menit ke 48, Marco Reus berhasil memaksimalkan umpan yang diberikan oleh Mario Gomez. Kedudukan menjadi imbang 1 – 1.

Di babak kedua, Jerman mampu tampil apik. Meski begitu, Boateng harus menelan kenyataan pahit setelah diberikan kartu merah oleh wasit. Bermain dengan 10 orang, Jerman tetap tidak kendur dan semakin menunjukkan permainan yang tajam.

Pada menit akhir, Toni Kroos berhasil mencetak gol kedua sekaligus menjadi gol kemenangan bagi Jerman. Toni Kroos berhasil membawa Jerman menjadi pemenang pada pertandingan tersebut.

Dengan raihan kemenangan ini, Jerman dapat sedikit bernafas lega. Pasalnya jika mereka menelan kekalahan pada pertandingan melawan Swedia, peluang mereka untuk lolos dari fase grup akan tertutup.

Caballero Terima Kritik – Sampaoli Pasang Badan Bela Sang Kiper

Tidak dapat dipungkiri, performa Willy Caballero dalam pertandingan Argentina melawan Kroasia paling mendapat sorotan publik. Selain melakukan blunder pada gol pertama, ia juga harus kebobolan dua gol lagi pada pertandingan tersebut yang membawa kekalahan pada Argentina.

Selain harus tumbang dari tim kuda Hitam, Kroasia, sang kiper Caballero juga harus menerima ribuan kritikan pedas terkait performanya pada pertandingan tersebut. Melihat hal itu, Jorge Sampaoli selaku pelatih Timnas Argentina memberikan pembelaan kepada Caballero.

“Kesalahan terbesar ada pada saya, saya gagal membaca permainan sehingga berujung pada kesalahan keputusan,” ungkap Sampaoli seperti yang dilansir pihak Goal.

“Saya yang membuat semua keputusan untuk tim, dan saya gagal memutuskan yang terbaik, saya minta maaf,” ungkap Sampaoli.

Menurut Sampaoli, kesalahan bukan terletak pada Caballero, tetapi pada dirinya. Melihat kekalahan yang ditelan oleh Timnas Argentina, Sampaoli merasa bertanggung jawab dan siap menerima semua cacian dan makian dari para fans.

“Menaruh beban pada Caballero bukanlah hal yang benar. Semua tanggung jawab saya. Saya adalah seorang pelatih dan seharusnya pelatih tahu apa yang terbaik untuk tim. Tapi saya gagal melakukannya. Jika saya mempersiapkan semuanya dengan baik dan dengan cara yang berbeda, mungkin kami bisa memenangkan pertandingan itu,” jelas Sampaoli.


Argentina masih memiliki secercah harapan pada pertandingan melawan nigeria nanti. Pada pertandingan tersebut, Argentina harus meraih poin penuh untuk dapat lolos dari fase grup.

Fans Jepang Tuai Pujian Usai Pertandingan Karena Bersihkan Sampah

Kemenangan Timnas Jepang pada pertandingan melawan Kolombia kemarin menjadi sorotan tersendiri di dunia persepakbolaan dunia. Pasalnya, mereka menjadi tim Asia pertama yang berhasil meraih kemenangan melawan tim dari Amerika Selatan.

Tetapi hal yang lebih menarik perhatian publik adalah sikap dari fans Jepang yang sangat tidak terduga. Bagaimana tidak ? Fans Jepang seharusnya bersenang-senang dan merayakan kemenangan tim nya, tetapi mereka justru melakukan hal yang diluar dugaan.

Setelah pertandingan selesai dan tim melakukan selebrasi kemenangan, fans Jepang justru berkumpul dan bekerja sama untuk membersihkan sampah yang berserakan di podium penonton ! Hal yang mengejutkan bukan ?

Beberapa video yang beredar di internet menunjukkan berapa tingginya moral masyarakat negeri sakura tersebut. Tidak hanya membersihkan sampah di daerah fans Jepang saja, tetapi mereka juga membersihkan podium fans Kolombia.

Hal ini tentu menarik perhatian publik. Menurut Scott Mclntyre, seorang jurnalis yang merekam kejadian tersebut, ia mengatakan bahwa hal ini tidak hanya tentang kultur sepakbola saja, tetapi ini sudah menjadi kultur masyarakat Jepang yang seharusnya bisa ditiru oleh negara lainnya.

“Banyak orang yang mengatakan sepakbola merupakan refleksi dari kultur sebuah negara, tetapi Jepang sudah membawanya di ke level yang berbeda. Mereka berhasil merefleksikan budaya mereka dengan cara yang indah dan tidak terduga, budaya kebersihan yang ada di negara mereka mampu dibawa hingga ke level internasional.”

Melihat sikap dan tindakan dari fans Jepang, publik memberikan banyak pujian dan apresiasi. Ini dikarenakan fans Jepang melakukannya dengan sukarela, bahkan kalian dapat melihat senyuman di wajah mereka ketika mereka membersihkan sampah !

“Saya rasa dengan adanya ajang Piala Dunia, kita bisa melihat kultur dan kebiasaan dari negara lain dan saling bertukar informasi. Itulah keindahan sepakbola yang sebenarnya,” tutup Scott.

Kalinic Dikeluarkan Dari Timnas Usai Menolak Untuk Main

Nikola Kalinic, pemain penyerang asal klub AC Milan baru saja dikeluarkan dan dipulangkan ke Kroasia setelah menolak untuk bermain sebagai pemain pengganti untuk Timnas Kroasia.

Pada pertandingan melawan Nigeria hari Minggu 17/6 kemarin, seharusnya ia bermain di babak kedua untuk menggantikan pemain lainnya. Sayangnya ia menolak dengan alasan sedang mengalami cedera punggung.

Melihat cedera yang ia alami, pihak Timnas Kroasia langsung bergerak cepat dan memutuskan untuk memulangkannya. Hal ini langsung dikonfirmasikanmelalui situs Federasi Sepakbola Kroasia.

“Dengan sangat terpaksa, kami beserta para staff dan pelatih Zlatko Dalic memutuskan untuk mengeluarkan Kalinic dari skuat. Kalinic sudah meninggalkan kamp Kroasia di Roshchino pada hari Senin kemarin,” tulis Federasi Sepakbola Kroasia.

Alasan yang serupa kerap dikeluarkan oleh Kalinic. Sebelumnya ia juga pernah mengungkapkan hal ini.

“Dia harusnya bermain di babak kedua melawan Nigeria, tetapi Kalinic beralasan sedang cedera punggung. Saat melawan Brazil ia juga menggunakan alasan yang sama bahkan saat melawan Inggris juga.”

“Saya butuh pemain yang siap secara mental dan fisik. Tetapi ia tidak bisa memenuhi hal tersebut. Dalam tiga kesempatan, semuanya disia-siakan dengan alasan yang sama. Jadi kami terpaksa memulangkannya,” ungkap Zlatko.

Dengan dikeluarkannya Kalinic, ini berarti ia tidak akan berada di bangku cadangan saat Timnas Kroasia berhadapan dengan Argentina yang akan digelar hari Jumat 22/6 mendatang di staium Nizhny Novgorod.

Maradona Sebut Sampaoli Tidak Pantas Pulang Ke Argentina

Pemain legenda yang memiliki nama di kancah sepakbola internasional, Diego Maradona melarang kepulangan Jorge Sampaoli untuk kembali ke Argentina pasca usainya pertandingan Argentina melawan Islandia.

Pada pertandingan pembukaan Piala Dunia 2018 tersebut, Lionel Messi dan rekannya hanya mampu bermain imbang ketika berhadapan dengan pasukan Islandia. Pada pertandingan tersebut Sergio Aguero menjadi sosok yang menyumbangkan gol kepada Argentina di menit ke 19.

Sayangnya kedudukan kembali imbang setelah Alfred Finnbogason berhasil menjebol gawang Argentina. Pertandingan diakhiri dengan skor imbang. Sebenarnya Argentina memiliki kesempatan untuk unggul melalui hadiah tendangan pinalti, sayangnya Messi gagal mengeksekusi tendangan tersebut.

Melihat hasil yang mengecewakan tersebut, Maradona mengaku sangat geram. Ia juga menganggap Sampaoli-lah yang menjadi alasan mengapa Argentina menelan hasil imbang.

Kegeraman yang dirasakan Maradona diluapkan melalui kecaman kepada Sampaoli. Maradona mengatakan bahwa sang pelatih sebaiknya tidak usah kembali ke Argentina jika tetap melatih dengan taktik payah seperti yang digunakan saat melawan Islandia.

“Jika tetap bermain seperti ini, Sampaoli lebih baik keluar dari Argentina dan jangan kembali lagi,” ketus Maradona kepada Telesur.

“Seharusnya ada langkah yang dipikirkan saat berhadapan dengan tim lain. Islandia memiliki pemain dengan tinggi rata-rata 190cm, harusnya ia mempersiapkan taktik untuk melawan pemain dengan postur tubuh seperti itu. Tetapi ia tidak melakukannya,” lanjut Maradona.

Saya tidak menyalahkan para pemain, mereka telah berusaha maksimal untuk memenangkan pertandingan, semuanya murni kesalahan Sampaoli.

“Taktik dan rencana yang dipakai Sampaoli adalah aib bagi Argentina, tidak ada persiapan yang jelas menghadapi pertandingan yang penting. Itu kesalahan yang sangat fatal,” tutup Maradona.

Marcelo Sebut Brazil Tidak Trauma Dengan Kekalahannya Dahulu

Bila kita tanya siapa tim yang paling ingin menunjukkan kekuatannya pada Piala Dunia 2018 ini, Brazil adalah jawabannya. Memang setiap tim pasti ingin menunjukkan yang terbaik, tetapi bagi Brazil sendiri kompetisi tahun ini menjadi ajang pembuktian untuk kegagalannya di masa lalu.

Masih ingat dengan kejadian yang terjadi di Piala Dunia 2014 lalu ? Pada saat itu Brazil harus dipermalukan oleh Jerman. Bayangkan saja, bermain di kandang sendiri Brazil harus menelan kekalahan pahit 1 – 7 atas Jerman ! Itu sebabnya pada Piala Dunia 2018 ini mereka ingin menutup luka lama dengan cara menunjukkan kekuatannya agar tidak menjadi tim yang diremehkan lagi.

Marcelo selaku pemain bertahan senior Timnas Brazil berjanji akan bermain sebaik-baiknya untuk  membawa Brazil menjadi juara.

Kekalahan Brazil di Piala Dunia 2018 memang sangat sulit diterima oleh masyarakat Brazil dan juga para pemain di timnas. Menurut Marcelo, dunia sepakbola memang dipenuhi dengan hal-hal semacam itu, yang terpenting adalah mereka sudah melewati masa tersebut dan memulai lembaran baru di tahun ini.

“Hal seperti ini sering terjadi di dunia sepakbola. Tentu saya tidak ingin ini terjadi, tetapi tidak ada trauma di timnas Brazil. Jika kami trauma, tentu kami tidak akan bergabung dengan timnas lagi,” ungkap Marcelo.

“Saya akan fokus dalam bermain dan menentukan tujuan yang jelas. Piala Dunia 2018 adalah tantangan baru dan kami akan menjalaninya dengan kemampuan terbaik kami,” tutup Marcelo.

Hierro Tidak Cemas Dengan Blunder David De Gea

Fernando Hierro selaku pelatih baru timnas Spanyol menyatakan dirinya tidak cemas dengan blunder yang telah dilakukan oleh kiper De Gea pada pertandingan kontra Portugal kemarin.

Hierro bahkan tidak melayangkan kritik terkait hal tersebut. Ia mengatakan bahwa setiap pemain sepakbola kadang bisa melakukan kesalahan, tetapi itu hal yang wajar.

David De Gea memang ditunjuk sebagai pemain starter pada pertandingan perdana timnas Spanyol pada ajang kompetisi Piala Dunia 2018. Sayangnya pada pertandingan tersebut De Gea melakukan satu kesalahan fatal sehingga timnas Spanyol harus puas dengan raihan skor imbang 3 – 3 saat melawan Portugal.

De Gea melakukan kesalahan ketika Cristiano Ronaldo menembakkan tendangan bebas. Bola sebenarnya sudah menuju De Gea, tetapi sasng kiper gagal merespon dengan baik dan menyebabkan bola masuk ke gawang.

Meski kesalahan yang dibuat De Gea tergolong fatal, Hierro memilih untuk membiarkan hal tersebut.

“Kami adalah tim dan kami akan menghadapi semuanya bersama-sama,” ungkap Hierro seperti dilansir pihak BBC Sport.

Menurut Hierro, sang kiper hanya sedang sial sehingga performanya menjadi kurang baik pada pertandingan tersebut.

“Setiap pemain bisa menjalani hari dengan baik atau buruk. Itu wajar. Tetapi semuanya akan kami hadapi sebagai sebuah tim yang solid, tidak perlu saling menyalahkan.”

“Diego Costa juga bermain dengan sangat baik, itu karena kami bermain sebagai tim, bukan individu. Tidak akan ada kritikan tentang permainan yang ditunjukkan pada pertandingan kemarin.”

Hierro juga memberikan pujian kepada timnya karena memiliki sifat dewasa dan bisa mengontrol emosi.

“Tim ini adalah tim yang dewasa. Mereka tahu apa yang harus mereka lakukan dan saya bangga dengan hal itu,” tutup sang pelatih.

 

Messi Kesal Dengan Media Argentina Yang Memojokkan Dirinya

Salah satu pemain bintang Barcelona yang bermain untuk timnas Argentina, Lionel Messi mengaku dirinya sangat emosi dan kesal dengan perlakukan media Argentina yang terus memojokkan dan menyalahkan dirinya atas kegagalan yang diterima timnas Argentina pada berbagai turnamen besar. Hal ini sebenarnya wajar karena melihat Lionel Messi merupakan salah satu pemain berbakat yang diakui dunia.

Meskipun ia merasa frustasi akibat tekanan yang diberikan oleh media Argentina, tetap hal ini memang harus diterima oleh Lionel Messi melihat kegagalan Argentina dalam banyak turnamen besar. Ditambah lagi mereka harus kalah saat melawan Jerman pada Piala Dunia musim lalu.

“Mencapai titik itu bukan hal yang mudah. Memang kami gagal meraih gelar juara, tetapi masuk final tiga kali juga harus diapresiasi. Mencari tim untuk mencapai titik tersebut bukanlah hal sepele dan mudah untuk dilakukan,” ucap Lionel Messi dengan ketus.

Messi juga mengatakan bahwa skuat Argentina merupakan skuat yang kuat dan memiliki kesetaraan dengan timnas kuat lainnya. Secara individu, setiap pemain timnas Argentina juga memiliki kemampuan yang mumpuni. Jika kita melihat kilas balik, Lionel Messi bahkan sempat ingin pensiun dari timnas Argentina karena banyaknya kritikan dari pihak media.

Argentina dulunya pernah meraih gelar juara Piala Dunia hingga dua kali. Pada kompetisi musim ini, mereka akan berhadapan dengan Islandia, Kroasia dan Nigeria yang akan dimulai pada tanggal 14 Juni 2018 esok.

Welbeck Sebut Rashford Akan Tunjukkan Taring Di Piala Dunia 2018

Danny Welbeck belum lama ini memberikan pujian kepada salah satu penggawa Manchester United, Marcus Rashford. Ia mengatakan bahwa sang pemain akan memberikan dampak positif bagi timnas Inggris pada ajang kompetisi Piala Dunia 2018.

Tidak bisa dipungkiri, nama Marcus Rashford dalam dua tahun ini memang melambung tinggi. Ia mampu bermain di tim reguler Manchester United meskipun memiliki umur yang tergolong muda.

Melihat performa dan prestasinya selama ini, wajar saja ia masuk kedalam daftar nama pemain yang akan bermain untuk timnas Inggris di Piala Dunia 2018.

Sebagai rekan yang akan berdampingan dengan Rasford di lini penyerangan Inggris, ia pun memberikan pujian kepada Rashford.

Saya yakin Rashford akan menunjukkan permainan yang gemilang. Saya sangat menikmati waktu latihan bersama Rashford,” tutur Welbeck.

Welbeck juga yakin Rashford dapat bermain dengan bebas tanpa terkekang apapun di timnas Inggris. Dengan gaya permainan yang lepas, ia yakin Rashford dapat memberikan kontribusi nyata bagi Inggris.

Saat melihat dirinya bermain di Premier League, saya sudah tahu kualitas yang ia miliki. Ia adalah sosok pemain briliant dan jenius. Ia juga akan bermain dengan bebas bersama kami. Dia bebas mengekspresikan dirinya ketika di lapangan hijau.”

Memang umurnya lebih muda, tetapi saya sudah mengenal kakanya sejak lama. Sejatinya saya sudah kenal dia sejak lama.”

Antusiasme yang ia miliki sangat besar dan itu bagus. Ia terus berlari dan mampu menunjukkan kedewasaannya ketika bermain.”

Antusiasme yang ia miliki mampu diubahnya menjadi performa yang baik. Saya yakin ia akan memberi dampak besar bagi tim,” tutup Welbeck.

Alli: Saya Siap Bawa Inggris Jadi juara

Salah satu penggawa Tottenham, Dele Alli bertekad untuk memberikan kontribusi nyata pada Inggris pada ajang kompetisi Piala Dunia 2018 Rusia nanti. Nama Dele Alli memang masuk kedalam daftar nama pemain yang akan ikut bertanding di Piala Dunia 2018 nanti.

Pasukan Inggris saat ini memiliki waktu lebih dari sepekan untuk mempersiapkan diri menghadapi ajang paling bergengsi tersebut. Pada hari Selasa 19/6 nanti, mereka akan berhadapan dengan Tunisia. Pertandingan ini menjadi pertandingan pertama mereka pada kompetisi Piala Dunia tahun ini.

Meskipun Alli memiliki tekad yang sangat besar, tetapi tidak bisa kita pungkiri, performa Inggris pada laga internasional tidak bisa dibanggakan melihat mereka selalu gagal dalam meraih trofi. Bahkan pada Piala Eropa 2016 lalu mereka harus tenggelam di babak kualifikasi.

Meski memiliki rekor yang buruk, Alli tidak putus asa dan tidak merasa terpengaruh dengan hal tersebut. Ia mengatakan siap untuk membawa Inggris menjadi juara tahun ini.

Kami akan bertanding dan kami akan menang ! Tujuan kami jelas, menjadi nomor satu.”

Mentalitas pemenang seperti itu harus dimiliki skuat Inggris. Kami tidak hanya ingin menjadi bagian dari Piala Dunia, kami ingin lebih dari itu dan menjadi juara adalah target utama kami.”

Jika kami mengeluarkan semua yang kami miliki secara maksimal, bukan tidak mungkin Inggris akan meraih gelar juara tahun ini,” tutup Alli.