Arsip Bulanan: Januari 2019

Martial Putuskan Bertahan Di Manchester United

Martial Putuskan Bertahan Di Manchester United

Salah satu penggawa Manchester United, Anthony Martial kabarnya telah membuat keputusan penting dalam karir sepakbolanya. Ia memutuskan untuk bertahan di Manchester United dan ingin membuktikan kemampuan dan kualitasnya kepada Solskjaer.

 

Sebenarnya Anthony Martial pernah meminta kepada klub untuk menjualnya pada bursa transfer pemain musim ini, namun karena minimnya pemain yang didatangkan ke Manchester United, Jose Mourinho memutuskan untuk tetap mempertahankannya.

 

Sang pemain merasa Jose Mourinho tidak memberikan dukungan kepada dirinya. Tidak dapat dipungkiri, Mourinho memang kerap melayangkan kritikan pedas kepada sang pemain karena gagal menunjukkan performa yang apik ketika bermain di lapangan hijau.

 

Namun setelah Jose Mourinho didepan dari klub dan digantikan Solskjaer, Martial justru berubah pikiran dan memutuskan untuk tetap bertahan di klub.

 

Melihat hal tersebut, Martial lantas memberikan pembelaan dimana ia berkata jarang dimainkan sebagai pemain starter. Hubungan antara sang pemain dengan Mourinho semakin hari semakin memiliki jarak, terlebih lagi setelah Martial membuat heboh pada kegiatan pramusim yang dijalani oleh United.

 

Ketika itu, Martial memutuskan untuk pergi begitu saja dari pusat pelatihan di Los Angeles, Amerika Serikat untuk kembali ke negaranya. Kala itu ia pulang ke negaranya demi melihat kelahiran anak keduanya. Karena hal ini, Mourinho merasa tidak dihargai dan memutuskan untuk mencadangkan sang pemain.

 

Kemarahan Mourinho semakin memuncak karena Martial kembali bergabung saat United sudah kembali ke Inggris. Sebenarnya Mourinho sudah memberikan kepercayaan kepada Martial saat timnya melawan Brighton kemarin. Namun pada pertandingan tersebut, Martial juga gagal menunjukkan permainan yang baik sehingga ia dikabarkan akan kembali dicadangkan.

 

Setelah melewati waktu yang cukup panjang, Martial akhirnya memutuskan untuk tetap bertahan dan ingin menunjukkan performa terbaiknya di hadapan Solskjaer. Dengan adanya keputusan dan tekad ini, para fans percaya Martial dapat kembali menunjukkan performa terbaiknya bersama United.

Alvaro Morata Jalani Tes Medis Di Spanyol

Keraguan terhadap masa depan Alvaro Morata tampaknya akan segera berakhir. Pasalnya Alvaro Morata hari ini akan menjalani tes medis di Atletico Madrid.

 

Sejak kepindahannya ke Chelsea pada tahun 2017 silam, Morata terlihat kesulitan menembus tim utama. Ia gagal menunjukkan performa terbaiknya di Chelsea. Banyak rumor yang mengatakan masa depannya di Chelsea akan segera berakhir karena gagal mencetak gol bagi Chelsea.

 

Rumor kepindahan Morata semakin menguat. Hal ini tidak lepas dari keputusan Chelsea untuk mendatangkan Gonzalo Higuain meski dengan status pemain pinjaman. Menurut laporan yang dilansir pihak AS, Morata dikabarkan akan bergabung ke klub Spanyol, Atletico Madrid.

 

Sempat dikabarkan gagal, fakta justru berbicara kebalikannya. Morata dikabarkan tengah menjalani tes medis di Spanyol. Menurut sumber yang sama, pihak Atletico Madrid sudah mencapai kesepakatan dengan Chelsea.

 

Alvaro Morata resmi dipinjamkan ke Atletico Madrid dengan kontrak bermain selama 18 bulan. Dalam kontrak yang dibuat tersebut, Atletico juga mendapatkan kesempatan untuk mempermanenkan sang pemain di akhir masa pinjaman.

 

Kabarnya Morata sudah sampai dI Spanyol pada hari Sabtu 26/1 malam waktu setempat. Morata akan menjalani tes medis pada tanggal 27/1. Setelah tes medis selesai, Morata akan melakukan tanda tangan kontrak bersama Atletico Madrid.

 

Alvaro Morata sendiri sudah pernah bermain di Spanyol, kala itu ia bermain bersama Real Madrid dan sudah berhasil mencetak 35 gol dari 95 penampilannya bersama Madrid.

Neville Layangkan Pujian Bagi Solskjaer

Mantan penggawa Manchester United, Phil Neville memberikan pujian kepada Ole Gunnar Solskjaer yang menjabat sebagai manajer interim United. Neville menganggap bahwa Solskjaer mampu membangkitkan performa United yang sempat lesu di awal musim ini.

 

Pada era Jose Mourinho, United gagal menunjukkan performa terbaiknya. Para pemain Manchester United juga gagal tampil konsisten, terutama Paul Pogba yang dikabarkan memiliki hubungan yang buruk dengan Jose Mourinho.

 

Tidak hanya Paul Pogba, pemain lainnya seperti Marcus Rashford, Romelu Lukaku, Victor Lindelof dan juga kiper David De Gea bermain dibawah standart. Banyak kritikan yang datang menghujani Manchester United terkait hal ini.

 

Namun setelah Solskjaer mengambil alih, semua berubah. Performa United mulai meningkat. Bahkan Paul Pogba yakin United dapat finish di empat besar.

 

Melihat hal ini, Neville lantas memberikan pujian kepada Solskjaer karena berhasil membawa United tuk bangkit.

 

“Solskjaer datang dan ia merubah segalanya. Ia membawa senyuman ke Manchester United.”

 

“Ia menyuruh semua pemain untuk bermain dan menikmati setiap pertandingan bersama United. Saya merasa semua pemain merasa sangat beruntung bisa bermain untuk United.”

 

Meski Neville mengatakan Solskjaer membawa senyuman ke United, ia juga menegaskan bahwa Solskjaer adalah orang yang kejam. Hal inilah yang membantu Solskjaer untuk membawa United seperti sekarang ini.

 

“Ia adalah sosok yang ramah sekaligus kejam. Saya pikir mereka tidak akan berhasil sampai sekarnag ini jika Solskjaer tidak memiliki rasa kejam. Saya yakin ia bisa menjadi pelatih permanen di Manchester United.”

Liverpool Tak Ingin Pulangkan Countinho Dari Barcelona

Pada musim 2017/2018 yang lalu Liverpool sempat keberatan untuk melepaskan Philippe Coutinho. Namun saat ini ceritanya sudah berbeda, bahkan The Reds mengaku tidak berniat untuk memulangkan Coutinho ke Anfield.

 

Sejak awal musim 2017/2018 silam Coutinho memang telah menyatakan keinginannya untuk hengkang dari klub. Barcelona juga sempat melayangkan tawaran untuk sang pemain, namun tawaran tersebut ditolak oleh Liverpool.

 

Pada awal Januari 2018 silam, Coutinho akhirnya dilepaskan ke Barcelona. Dari penjualan Coutinho, Liverpool memiliki banyak dana untuk membeli pemain baru. Coutinho sendiri dijual dengan harga 120 juta Euro, angka yang cukup besar bukan ?

 

Dalam enam bulan pertamanya di Barcelona, semua tampak berjalan mulus. Coutinho bahkan menjadi pilihan utama Barcelona. Namun memasuki paruh pertama musim 2018/19, kondisinya berubah, pasalnya dirinya sudah tidak lagi mendapatkan tempat utama di klub.

 

Sang pemain kerap terlihat di bangku cadangan. Coutinho dianggap kalah saing dengan Ousmane Dembele yang lebih disukai oleh Ernesto Valverde. Melihat kondisi ini, banyak kabar yang mengatakan Coutinho sudah merasa tidak nyaman dan tidak bahagia di Barcelona.

 

Menurut lansiran The Telegraph, Coutinho sudah mengisyaratkan akan hengkan dari klub. Coutinho juga tidak menutup kemungkinan untuk kembali ke Inggris.

 

Namun pihak Liverpool secara gamblang mengatakan bahwa mereka tidak tertarik untuk memulangkan kembali Coutinho ke Anfield. Mereka beranggapan bahwa skuat yang dimiliki saat ini sudah cukup baik sehingga mereka tidak ingin memulangkan Coutinho.

Manchester City Tekankan Tak Ingin Rekrut Isco

Klub raksasa Inggris, Manchester City kabarnya tidak memiliki ketertarikan untuk mendatangkan Isco dari Real Madrid. Seperti yang kita tahu, saat ini Isco tengah berada dalam situasi yang kurang baik di Madrid karena jarang dimainkan sejak ditinggal oleh Zinedine Zidane.

 

Sang pemain saat ini justru lebih sering dicadangkan ketimbang dimainkan sehingga membuatnya ingin segera hengkang dari Madrid. Posisinya saat ini memang tidak baik, bahkan sang pemain mengatakan menjalani musim ini terasa sangat berat karena terus berada di bangku cadangan.

 

Banyak kabar yang mengatakan Manchester City berencana untuk mendatangkan Isco ke Inggris, namun kabar tersebut langsung dibantah oleh pihak City.

 

Sebenarnya sempat ada kabar yang mengatakan bahwa asisten Josep Guardiola, yakni Mikel Arteta telah beraksi untuk mengajak Isco bergabung dengan mereka. Sang pemain sendiri sudah menerima tawaran tersebut.

 

Akan tetapi kabar terbaru mengatakan bahwa Manchester City justru tidak berminat untuk mendatangkan sang pemain. Menurut lansiran ESPN FC, City tidak jadi mendatangkan isco karena Josep Guardiola tidak membutuhkan jasa Isco.

 

Menurut sumber yang sama, Guardiola masih puas dengan komposisi pemainnya saat ini dan tidak berencana untuk menambah amunisi tuk sekarang. Guardiola juga menegaskan bahwa dirinya belum membutuhkan tambahan tersebut dan baru akan mencari amunisi tambahan pada musim panas mendatang. Itu berarti Isco masih harus mencari tim yang ingin menggunakan jasanya jika ingin mendapatkan jam terbang yang cukup.

 

Neville: Solskjaer Masih Belum Pantas Jadi Pelatih Permanen United

Gary Neville selaku pemain legenda Manchester United mengklaim bahwa sosok Ole Gunnar Solskjaer belum pantas untuk memimpin Manchester United. Neville menjelaskan jika Solskjaer ingin menjadi pelatih bagi tim Setan Merah, ia harus lebih bekerja keras lagi.

 

Solskjaer sendiri ditunjuk menjadi manajer interim setelah manajemen United memutuskan untuk mengeluarkan Jose Mourinho dari kursi pelatih United. Sejak menjadi manajer interim, Solskjaer berhasil mengeluarkan potensi United, hal ini terbukti dari keberhasilan United dalam meraih kemenangan dalam enam pertandingan terakhir mereka.

 

Kemenangan terkahir yang diraih United adalah ketika bertamu ke Wembley untuk berhadapan dengan tuan rumah Tottenham Hotspurs. Pada pertandingan tersebut, United berhasil keluar sebagai pemenang dengan skor tipis 1 – 0 atas Tottenham.

 

Pertandingan melawan Tottenham dianggap sebagai ujian bagi Solskjaer, pasalnya dalam lima pertandingan sbeelum melawan Tottenham, United hanya berhadapan dengan tim yang dianggap sebagai tim medioker atau tim papan bawah saja. Namun Solskjaer dapat menjawab keraguan tersebut dengan kemenangan tipis atas Tottenham.

 

Meskipun berhasil melewati tes terserbut, Neville menganggap bahwa Solskjaer masih belum cukup untuk menukangi United secara permanen.

 

“Sebelum melawan Tottenham, saya pernah berkata mereka akan kalah, namun kemenangan tersebut tidak berarti ada kepastian untuk jabatan pelatih di United tuk masa depan,” buka Neville kepada Sky Sports.

 

“Kita tidak bisa melihatnya hanya dari performa pekan per pekan, semua itu baru bisa dilihat pada bulan April atau Mei ketika sudah ada banyak yang dikerjakan oleh pelatih United. Untuk saat ini saya belum melihat ia ( Solskjaer ) menempati posisi pelatih permanen United,” tutup Neville.

Owen: Saya Prediksi United Akan Kalah Di Kandang Tottenham

Mantan pemain penyerang Timnas Inggris, Michael Owen memberikan prediksinya terkait pertandingan antara Tottenham Hotspur melawan Manchester United yang akan digelar tanggal 12 Januari esok. Menurut Owen, Manchester United akan menelan kekalahan kontra Hotspur.

 

Spurs akan menjamu United di Wembley esok dimana pertandingan tersebut akan menjadi ujian yang nyata bagi pelatih interim United, Ole Gunnar Solskjaer.

 

Ole Gunnar Solskjaer ditunjuk menjadi pelatih baru United setelah Jose Mourinho diberhentikan. Semenjak dilatih oleh Solskjaer, performa United terus berkembang, bahkan Paul Pogba dan kolega yang dianggap gagal bermain konsisten dapat kembali tampil dengan gemilang.

 

Keberhasilan Solskjaer terbukti dari raihan lima kemenangan dalam lima pertandingan terakhir United, dimana pada awal musim dibawah kepemimpinan Mourinho, United justru kerap menelan kekalahan yang memalukan.

 

Namun pertandingan ini akan sedikit berbeda, pasalnya lawan yang akan mereka hadapi adalah Tottenham Hotspur yang saat ini menempati posisi ketiga klasemen sementara Premier League.

 

“Ini merupakan ujian nyata bagi Solskjaer. Ia ingin meniru Sir Matt Busby yang legendaris, namun saya rasa itu mustahil baginya,” buka Owen seperti dilansir BetVictor.

 

“Tentu kalian masih ingat bukan disaat Spurs meraih kemenangan 3 – 0 di Old Trafford pada awal musim ini ? Tetapi United yang saat ini memang sedikit berbeda, saat ini mereka lebih percaya diri.”

 

“Tetapi dalam tiga pertandingan terakhir United melawan Spurs, mereka selalu kalah. Mungkin pertandingan ini bisa menjadi kekalahan keempat mereka,” tutup Owen.

 

Liverpool Masuk Dalam Perburuan Eder Militao

Manchester United merupakan tim yang dikabarkan menaruh minat terhadap Eder Militao. Namun keinginan mereka untuk merekrut sang pemain tampaknya akan berjalan cukup berat, pasanya rival mereka, Liverpool dikabarkan juga masuk kedalam perburuan Eder Militao.

 

Pada musim ini Manchester United memang memiliki masalah dengan lini pertahanan mereka. Sudah bukan rahasia lagi jika mereka sedang memantau banyak pemain bek untuk didatangkan pada bursa transfer Januari ini.

 

Salah satu nama yang masuk kedalam daftar mereka adalah Eder Militao. Pemain yang berusia 20 tahun dan bermain tuk klub Porto tersebut dinilai mampu untuk memberikan tambahan kekuatan, khususnya untuk lini pertahanan Manchester United yang rapuh.

 

Menurut lansiran The Sun, Liverpool tidak akan memberikan kesempatan ini kepada Manchester United. Mereka juga akan masuk kedalam perburuan sang pemain, bahkan Liverpool sudah mengajukan tawaran kepada sang pemain.

 

Liverpool akan mengkombinasikan Eder Militao dengan Van Dijk untuk meningkatkan kekuatan di jantung pertahanan klub. Jika kita melihat performa Van Djik, memang tidak dapat dipungkiri bahwa performa yang ditunjukkan sudah sekelas pemain bintang. Namun ia tidak memiliki rekan yang mampu memberikan dukungan, dimana Dejan Lovren kerap melakukan kesalahan sehingga mempengaruhi permainan Vn Djik.

 

Menurut laporan tersebut, Liverpool benar-benar ingin mendatangkan sang pemain. Pihak Liverpool juga telah melakukan pembicaraan dengan perwakilan pemain. Jika proses negosiasi berjalan lancar, bukan tidak mungkin Eder akan bergabung dengan Liverpool.

Arnold: Liverpool Harus Belajar Dari Manchester City !

Kekalahan yang diterima oleh Liverpool kala berhadapan dengan Manchester City memang sangat menyakitkan. Pasalnya mereka menjadi tim yang belum terkalahkan dalam 20 pertandingan terakhir di semua kompetisi. Melihat kekalahan ini, pemain muda mereka, Trent Alexander Arnold merasa timnya perlu belajar dari Manchester City.

 

Liverpool harus tertunduk lemas setelah Leroy Sane membuah gol pada menit ke 72. Berkat gol tersebut, Manchester City berhasil keluar sebagai pemenang dengan skor akhir 2 – 1.

 

Jika melihat kilas balik di musim lalu, kejadiannya justru berbanding terbalik dimana Manchester City menjadi tim yang belum terkalahkan namun harus catatan kemenangan mereka  tumbang ketika bertamu ke Anfield. Meski rekor kemenangan mereka sempat terputus di Anfield, itu tidak menghentikan laju mereka, bahkan The Citizen berhasil meraih gelar juara pada musim lalu.

 

Alexander Arnold merasa bahwa kekalahan yang diterima timnya adalah kekalahan yang sangat pahit. Namun ia juga berhadap timnya dapat mengambil pelajaran dari kekalahan tersebut.

 

“Kekalahan selalu terasa sakit, tetapi kami berhasil meraih banyak kemenangan pada musim ini. Kami tidak akan takut hanya karena kekalahan ini,” buka Arnold seperti dilansir pihak Goal.

 

“Kami akhirnya tahu artinya kekalahan sama seperti ketika City kalah di Anfield pada musim olalu. Di waktu yang sama, mereka bisa merespon dengan baik dan menjalani pertandingan yang panjang serta mampu mengalahkan kami.”

 

“Itu yang harus dilakukan oleh tim besar, kekalahan memang terasa pahit, namun ada banyak hal yang bisa dipelajari dari sana. Kami tidak akan membiarkan kekalahan ini merusak momentum kami,” tutup Arnold.

Sergio Ramos Cetak Rekor Perolehan Kartu Kuning Terbanyak

Ada satu rekor yang terpecahkan di Liga Champions, yakni rekor kartu kuning terbanyak. Rekor ini jatuh pada Sergio Ramos yang bermain untuk klub Real Madrid. Usai Real Madrid berhadapan dengan AS Roma, Sergio Ramos menjadi pemain dengan torehan kartu kuning terbanyak pada kompetisi Liga Champions.

 

Real Madrid menjamu AS Roma pada pertandingan pertama babak penyisihan Grup H Liga Champions. Pada pertandingan tersebut Real Madrid sukses meraih poin penuh dengan total raihan tiga gol tanpa balas.

 

Sebelumnya, sang mega bintang Juventus, Cristiano Ronaldo dihadiahi kartu merah oleh wasit ketika Juventus berhadapan dengan Valencia, kali ini kartu merah juga datang dari pemain Real Madrid yang bernama Sergio Ramos. Pada pertandingan melawan AS Roma, Ramos mendapatkan kartu kuning ke 37 nya di kompetisi Liga Champions setelah melanggar Steven N’Zonzi.

 

Seperti yang kita tahu, Ramos memang identik dengan gaya bermain yang keras dan kasar. Ia sering melakukan pelanggaran akibat permainannya yang keras. Tidak jarang juga Ramos dihadiahi kartu, mulai dari kartu kuning hingga kartu merah.

 

Kartu kuning yang didapatkan Ramos terjadi di menit ke 23. Dengan didapatkannya kartu kuning tersebut, Sergio Ramos sudah mengoleksi 43 kartu kuning di Liga Champions. Rekor ini merupakan rekor terbaru dan melebihi rekor sebelumnya yang pernah di raih oleh Paul Scholes yang bermain untuk Manchester United. Pada saat itu, Scholes mendapatkan perolehan 35 kartu kuning pada kompetisi paling bergengsi di Eropa tersebut.

Gagal Jadi Juara, Son Sebut Spurs Kurang Beruntung

Pemain penyerang klub Tottenham Hotspur, Son Heung-Min angkat bicara terkait kegagalan timnya meraih gelar juara meski sudah berhasil tampil apik. Menurutnya, Spurs hanya kurang beruntung saja sehingga gagal meraih gelar juara.

 

Jika melihat sepak terjang Spurs selama ini, bisa dibilang mereka adalah tim yang paling konsisten dalam bermain. Bahkan mereka selalu finish di empat besar di klasemen akhir. Tentu hasil ini dinilai sangat bagus oleh banyak orang. Namun banyak yang menyayangkan Spurs tidak pernah meraih gelar juara.

 

Mereka tidak hanya gagal raih gelar juara di Premier League saja, bahkan di kompetisi lainnya juga sama. Pasukan yang diasuh oleh Mauricio Pochettino tersebut juga gagal meraih gelar di kompetisi Piala FA dan Piala Liga Inggris.

 

Terakhir kali Spurs meraih gelar juara terjadi pada musim 2007/08 lalu. Kala itu mereka berhasil meraih gelar juara Piala Liga Inggris. Namun setelah era itu, Spurs tampak kesulitan untuk meraih gelar juara di semua kompetisi yang diikuti.

 

“Kalau menurut saya, Spurs hanya kurang beruntung,” ungkap Son kepada pihak Sky Sports.

 

“Kami selalu berada dekat dengan peraih gelar, mungkin publik berfikir kami tim yang bisa diremehkan. Namun kami percaya kami berada sangat dekat dengan sang peraih gelar. Itu membuktikan kualitas kami. Tetapi terkadang kalian perlu keberuntungan untuk bisa mengangkat trofi.”

 

“Kami bisa menjadi juara dan kami layak menjadi juara. Para pemain juga layak mendapatkan gelar, tetapi itu bukanlah hal yang mudah dan kami akan berusaha untuk meraihnya,” tutup Son.