Arsip Bulanan: September 2018

Prediksi La Liga: Real Madrid Vs Atletico Madrid

Prediksi La Liga: Real Madrid Vs Atletico Madrid

Real Madrid akan segera menjamu Atletico Madrid pada pertandingan lanjutan La Liga musim ini. Pertandingan ini akan menjadi ajang kebangkitan Real Madrid setelah sebelumnya mereka kalah di Ramon Sanchez Pizjuan. Namun ini tidak akan menjadi pertandingan yang mudah, pasalnya yang akan mereka lawan adalah Atletico Madrid.

 

Tengah pekan ini Madrid harus menelan kekalahan 0 – 3 di markas Sevilla. Pada pertandignan itu, para skuat Real Madrid tampil dengan sangat buruk, terutama pada lini pertahanan mereka.

 

Gol pertama yang dicetak Sevilla terjadi akibat kesalahan fatal Marcelo dalam mengoper bola. Gol kedua juga tercipta dari serangan balasan yang cepat sedangkan gol ketika terjadi karena kelalaian pemain bertahan Madrid yang berjaga di area kotak pinalti.

 

Pada kompetisi Piala Super Eropa kemarin, Atletico Madrid berhasil mengalahkan Real Madrid dengan skor 4 – 2 melalui extra time. Madrid tidak boleh kembali melakukan kesalahan serupa untuk mencuri tiga poin, terlebih lagi pertandingan ini dimainkan di kandang sendiri.

 

Nacho kemungkinan akan dimainkan di pos kiri untuk menggantikan posisi Marcelo. Selain itu Isco juga akan absen karena sedang mengalami cedera.

 

Madrid sendiri belum meraih kemenangan lima pertandingan kandang terakhirnya melawan Atletico. Mereka hanya mampu bermain seri dengan skor 1 – 1. Tampaknya pertandingan ini akan menjadi pertandingan yang cukup sulit bagi Madrid.

 

Kami memprediksikan skor untuk pertandingan ini adalah 1 – 1.

Moreno: United Lebih Cocok Singkirkan Morinho Ketimbang Pogba

Alejandro Moreno memberikan pandangan mengenai kemunduran Manchester United pada musim ini. Menurutnya sosok yang harus dikeluarkan dari Manchester United bukanlah Paul Pogba, melainkan Jose Mourinho.

Sudah sejak musim lalu hubungan antara Jose Mourinho dengan Paul Pogba tidak akur. Jose Mourinho bahkan dengan gamblang memberikan kritikan pedas secara terbuka kepada Paul Pogba. Banyak media yang menyoroti hubungan antara Mourinho dengan para pemainnya.

 

Permusuhan antara Paul Pogba dan Mourinho semakin memuncak. Bahkan kemarin Mourinho memutuskan untuk melepaskan ban kapten yang dikenakan oleh Paul Pogba. Hal ini semakin menguatkan tekad Pogba untuk segera hengkang dari United.

 

Sayangnya, Moreno beranggapan bahwa sosok yang harus dikeluarkan dari United bukanlah Pogba, melainkan sang pelatih Jose Mourinho.

 

“Sebenarnya mudah, keluarkan Jose Mourinho,” buka Moreno kepada pihak ESPN FC.

 

Moreno menilai tindakan mengkritik pemain di hadapan publik bukanlah tindakan yang tepat. Terlebih lagi untuk tim sekelas Manchester United.

 

“Alasan utama mengapa mereka perlu memberhentikan Mourinho adalah karena ia telah mempermalukan pemainnya di hadapan publik.”

 

“Seorang pelatih tidak boleh melakukan itu kepada pemainnya. Jika ingin memberikan kritik, lakukan di ruang ganti, jangan dihadapan kamera dan publik.”

 

“Mengkritik didepan umum bukanlah tindakan yang tepat. Itu membuat pemain ingin membangkang. Jika itu terus berlanjut, United harus segera memecat Mourinho atau klub ini akan hancur.”

Lopetegui: Jika Ada VAR, Ronaldo Tak Akan Dikartu !

Julen Lopetegui selaku pelatih Real Madrid berpendapat bahwa insiden kartu merah yang didapatkan oleh Cristiano Ronaldo seharusnya tidak terjadi. Seperti yang sudah kita ketahui, Ronaldo memang dihadiahi kartu merah oleh wasit ketika Juventus berhadapan dengan Valencia di kompetisi Liga Champions.

 

Ronaldo terlibat insiden dengan Jeison Murillo. Menurut kiper yang bertugas saat itu, tangan Ronaldo terlihat menyentuh kepala Murillo. Oleh karena itu Ronaldo akhirnya mendapatkan kartu merah setelah wasit berdiskusi dengan asistennya yang berada di sisi gawang.

 

Kartu merah yang didapatkan Ronaldo mendapatkan protes keras dari skuat Juventus. Bahkan keputusan sang wasit untuk memberikan kartu merah juga mendapat kecaman dari berbagai media dan fans sepakbola Italia. Bahkan insiden ini membuat Julen Lopetegui turut angkat bicara.

 

Lopetegui mengaku dirinya sudah melihat cuplikan ulang pertandingan tersebut. Namun setelah dianalisa secara mendalam, Lopetegui tidak melihat adanya kesalahan fatal yang dilakukan oleh Ronaldo.

 

“Saya melihat pertandingan tersebut berjalan dengan semestinya. Tetapi mengapa wasit memberikan kartu merah kepada Ronaldo ? Memang terkadang wasit bisa melakukan kesalahan, tapi jika pada pertandingan itu ada sistem VAR, mungkin kesalahan semacam ini bisa terhindar. Tapi saya tidak memiliki kapasitas untuk membicarakan masalah ini.”

 

VAR merupakan sistem reka ulang yang memungkinkan pihak pengawas untuk meliha tkejadian ulang  dari suatu insiden yang terjadi. VAR sendiri sudah diujicobakan saat Piala Dunia Rusia 2018 kemarin.

 

Klopp Layangkan Pujian Bagi Pertahanan Liverpool

Pada matchday pertama Liga Champions untuk grup C, Liverpool harus menjamu PSG. Pada pertandigan tersebut, Liverpool berhasil keluar sebagai pemenang dengan skor akhir 3 – 2. Tiga gol tersebut dicetak oleh Daniel Sturridge, James Milner dan juga Roberto Firmino, sedangkan dua gol yang disarangkan PSG berasal dari aksi Thomas Meuinier dan juga Kylan Mbappe.

 

Liverpool sendiri menghadapi PSG dengan penuh percaya diri. Mereka melaju dengan penuh hasrat untuk menang, Liverpool sendiri juga belum kalah dalam lima pertandingan di kompetisi Premier League. Wajar saja jika mereka menjamu PSG dengan rasa percaya diri yang sangat tinggi.

 

Jurgen Klopp selaku pelatih Liverpool lantas memberikan pujian yang setinggi langit untuk para pasukannya, terutama untuk lini pertahanan mereka. Menurut Jurgen Klopp, lini pertahanan Liverpool nyaris sempurna. Jurgen menilai hanya sedikit kesalahan yang terjadi sepanjang pertandingan.

 

Tidak hanya itu saja, Klopp juga mengatakan bahwa skuatnya sudah menunjukkan permainan yang sangat apik serta sudah mengerahkan segalanya dalam pertandingan tersebut.

 

“Jika para pemain ada yang membuat kesalahan pada pertandingan tersebut, maka hasil akhirnya tidak akan seperti ini. Mereka sangat berkonsentrasi dalam bermain. Pertandingan melawan PSG bukanlah pertandingan yang mudah. Namun sepakbola yang dimainkan oleh skuat kami sangat apik dan brilian. Mereka tampil dengan rasa percaya diri yang sangat tinggi.”

 

“Kami melihat permainan yang kami mainkan sudah jauh lebih baik ketimbang masa lalu. Kami yakin bisa meraih gelar juara pada musim ini. Lini tengah, lini belakang dan lini depan kami bermain dengan sangat baik. Saya rasa kami bisa meraih trofi Liga Champions musim ini.”

Klopp Jelaskan Mengapa Tak Jadikan Henderson Starter

Jurgen Klopp selaku pelatih Liverpool menjelaskan alasan mengapa ia tidak memainkan Jordan Hendersen sejak awal pertandingan saat berhadapan dengan Tottenham Hotspur.

 

Pada pertandingan yang digelar di Wembley ini, Klopp memang memutuskan untuk mencadangkan Henderson. Sang pemain baru dimasukkan ke lapangan pada menit ke 74 dan menggantikan posisi Roberto Firmino.

 

Justru klopp lebih memilih untuk memainkan Naby Keita sebagai pemain starter pada pertandingan tersebut. Hal ini juga dilakukan pada tiga pertandingan di musim ini.

 

Seperti yang kita ketahui, Liverpool hingga saat ini sudah mencatatkan hasil yang cukup impresif, dimana mereka berhasil menyikat habis 5 kemenangan dalam lima pertandingan perdana mereka di musim ini. Klopp lantas memberikan alasan mengapa ia mencadangkan Henderson pada pertandingan tersebut.

 

“Kami masih membutuhkan sosok Henderson hingga akhir musim ini, itu sebabnya saya mencadangkan dirinya. Ia masih harus beradaptasi dengan intensitas,” buka Klopp kepada pihak Sky Sports.

 

“Henderson harus memulihkan kondisinya sebelum dimainkan sebagai starter.”

 

Setelah meraih kemenangan atas Tottenham Hotspur, Liverpool masih harus menjalani laga yang berat dimana mereka akan dihadapkan dengan PSG pada kompetisi Liga Champions di tengah pekan ini.

 

Seperti yang kita ketahui, Liverpool merupakan finalis Liga Champions pada musim lalu. Sayangnya mereka harus tumbang atas Real Madrid karena blunder yang dilakukan oleh kiper mereka, Lloris Karius. Meski begitu, mereka masih menjadi tim yang difavoritkan untuk menjadi juara pada musim ini.

Prediksi La Liga: Real Sociedad Vs Barcelona 15 September 2018

Barcelona akan melanjutkan kompetisi La Liga dengan bertandang ke markas Real Sociedad. Pada pertandingan ini, Barcelona masih difavoritkan untuk keluar sebagai pemenang. Besar kemungkinan Barcelona akan meraih poin penuh pada pertandingan ini, namun bola itu bundar, ada banyak kejadian tidak terduga yang bisa terjadi.

 

Pada musim lalu, Barcelona berhasil membungkam Sociedad dengan skor 4 – 2 di Anoeta. Sebenarnya Barcelona sempat tertinggal 0 – 2, namun Luis Suarez, Paulinho dan juga Lionel Messi mampu membalikkan keadaan dan membawa kemenangan bagi Barcelona.

 

Kali ini Barcelona melaju dengan penuh kepercayaan diri, pasalnya mereka belum menelan kekalahan sepanjang musim ini. Selain itu Sociedad diatas kertas memiliki kualitas yang jauh lebih rendah ketimbang Barcelona, wajar saja jika ekspektasi publik sangat tinggi untuk Barcelona.

 

Pada pertengahan pekan ini, Barcelona juga akan berhadapan dengan PSV Eindhoven pada kompetisi Liga Champions. Tampaknya Ernesto Valverde tidak akan melakukan rotasi pada skuat utamanya.

 

Bagi Sociedad, pertandingan ini adalah pertandingan kandang pertama mereka. Mereka memulai musim dengan cukup baik dengan mengalahkan Villareal dengan skor 2 – 1, sayangnya pada pertandingan selanjutnya mereka hanya bisa bermain imbang kontra Leganes dan harus menyerah ketika berhadpan dengan Eibar dengan skor 1 – 2.

 

Real Sociedad juga semakin terpuruk karena banyak pemain inti mereka yang akan absen karena cedera. Hal ini tentu menjadi berita yang buruk bagi mereka, pasalnya yang akan mereka hadapi adalah klub raksasa Spanyol, Barcelona.

 

Berbanding terbalik dengan Sociedad, Barcelona justru bisa menurunkan squad terbaiknya pada pertandingan nanti. Menurut prediksi kami, Barcelona akan meraih kemenangan dengan agregat skor 2 – 0 pada pertandingan nanti.

 

 

Merson: Kane Bukan Kelelahan, Ia Memang Sedang Tampil Buruk !

 

Salah satu analis sepakbola yang cukup ternama, Paul Merson angkat bicara terkait performa yang ditunjukkan Harry Kane bersama Tottenham. Merson juga membandingkan kondisi yang dialami Kane dan juga Eden Hazard pasca Piala Dunia Rusia 2018 kemarin.

Banyak yang beranggapan bahwa penurunan performa yang ditunjukkan Harry Kane terjadi akibat kelelahan pasca Piala Dunia dan juga pertandingan internasional. Namun menurut Merson, hal itu tidak benar adanya.

 

Ia membandingkan Kane dengan sosok Hazard yang justru dapat menunjukkan performa yang gemilang bersama Chelsea pada awal musim Premier League tahun ini.

 

Merson beranggapan bahwa penurunan performa yang ditunjukkan Kane merupakan hal yang biasa terjadi. Ia menganggap bahwa naik dan turunnya performa seorang pemain memang sering terjadi, bukan saja karena kekalahan.

 

“Jika kita lihat performa Hazard, apa ada perdebatan mengenai kelelahan seperti yang kalian debatkan pada performa Kane ? Tidak bukan ?,” buka Merson kepada pihak Skysports.

 

“Terkadang seorang pemain bisa tampil tidak maksimal. Banyak yang mengatakan itu terjadi karena kekalahan, namun satu hal yang harus kalian tahu, setiap pemain sepakbola pasti pernah mengalami hal ini. Tidak ada pemain yang terus tampil gemilang di setiap pertandingan.”

 

“Kane hanyalah manusia biasa, sama seperti kita. Ia hanya perlu waktu untuk kembali beradaptasi dengan permainan timnya. Tidak semua hal berkaitan dengan kelelahan. Kita bisa melihat Hazard yang tampil impresif, padahal Hazard menjalani musim yang sama dengan Kane.”

 

“Dia hanya belum mencapai titik terbaiknya. Ia perlu lebih percaya diri menghadapi ini semua. Standart yang ia tetapkan sangatlah tinggi, tetapi kita harus percaya Kane akan kembali menunjukkan permainan yang impresif kedepannya.”

Robson Terkejut Dengan Keputusan Ronaldo Gabung Ke Juventus

Bryan Robson yang menjadi mantan kapten Manchester United mengaku terkejut dengan keputusan yang dibuat oleh Cristiano Ronaldo. Seperti yang kita tahu, keputusan Ronaldo untuk bergabung dengan Juventus memang mengejutkan banyak pihak.

 

Dalam satu dekade ini, Ronaldo dikenal sebagai salah satu pemain terbaik di dunia. Ia sudah berhasil meraih banyak trofi bergengsi serta berhasil menggaet 5 trofi Ballon d’Or.

 

Sayangnya pada musim panas ini, ia memutuskan untuk bergabung dengan Juventus dengan biaya transfer mencapai 100 juta pounds. Hal ini membuat banyak pihak terkejut, salah satunya adalah Robson.

 

“Saya tidak menyangka Ronaldo mengambil keputusan itu,” ungkap Robson seperti dilansir pihak Manchester Evening News.

 

Robson mengaku dirinya kaget dengan keputusan itu. Pasalnya klub yang membesarkan namanya dulu adalah Manchester United dan juga Real Madrid.Menurut Robson, seharusnya Ronaldo mengakhiri karir sepakbolanya di klub Manchester United ataupun Real Madrid.

 

“Jujur saya merasa terkejut. Saya berfikir Ronaldo akan mengakhiri karirnya di Manchester United ataupun Real Madrid. Tetapi ia memilih untuk bergabung dengan Juventus.”

 

Perjalanan sang mega bintang di Italia bisa dibilang kurang mulus. Hingga saat ini ia masih belum berhasil mencetak satu gol pun bersama Juventus. Meski begitu, Robson yakin Ronaldo akan membawa perubahan pada sepakbola Italia.

 

“Tidak ada orang yang boleh meremehkan pemain sekelas Ronaldo. Ia bisa mengubah alur pertandingan pada suatu kompetisi, kita hanya perlu memberinya waktu,” tutup Robson.

 

 

Mancini Pantau Kondisi Fisik Mario Balotelli

Pada pertandingan UEFA Nations League dimana Timnas Italia dipertemukan dengan Timnas Polandia, Mario Balotelli terlihat tidak dapat berbuat banyak bagi Italia. Tim asuhan Roberto Mancini tersebut harus puas dengan hasil imbang pada pertandingan tersebut.

 

Roberto Mancini sendiri menyoroti satu hal pada pertandingan tersebut, yakni kondisi fisik Mario Balotelli. Pada pertandingan tersebut, Polandia berhasil mengawali kedudukan melalui gol yang dicetak oleh Piotr Zielinski menjelang akhir babak pertama. Jorginho berhasil menyamakan kedudukan melalui eksekusi pinalti di menit ke 78. Kala itu, Fderico Chiesa dilanggar di daerah kotak terlarang oleh Jakub Blaszczykowski.

 

Mario Balotelli sendiri hampir tidak memberikan kontribusi pada pertandingan tersebut. Mancini bahkan menggantikannya dan memasukkan Andrea Belotti pada menit ke-61.

 

Kurangnya kontribusi Balotelli menjadi sorotan Mancini. Sang pelatih mengungkapkan dirinya membutuhkan Mario Balotelli, namun jika kondisi fisiknya tidak memungkinkan, ia akan menggantikannya dengan pemain lain yang memiliki kondisi fisik yang lebih fit.

 

“Ia harus bermain, ia adalah pemain yang profesional dan ia sudah sering mengikuti pertandingan internasional,” ungkap Mancini kepada pihak Rai Sport.

 

Mancini juga mengomentari gol yang dicetak oleh Polandia. Menurutnya, gol tersebut masih bisa dimaklumi melihat pertandingan yang dijalani merupakan pertandingan pertama.

 

“Beberapa kesalahan dapat terjadi pada pertandingan pertama. Tetapi keseluruhan pemain sudah menunjukkan permainan yang baik.”

 

“Kami memang membuat beberapa blunder saat bermain di bagian belakang. Polandia berhasil memainkan serangan balik dengan impresif.”

 

Pada pertandingan selanjutnya, Timnas Italia akan berhadapan dengan Portugal. Tentunya ini akan menjadi ujian yang berat bagi Italia, pasalnya ada banyak pemain hebat di Portugal yang dapat memberikan ancaman nyata bagi mereka.

Lopetegui Peringatkan Messi Jangan Remehkan Madrid

Julen Lopetegui selaku pelatih dari Real Madrid memberi peringatan kepada Lionel Messi. Belum lama ini Messi memang menyebutkan bahwa kepegian Cristiano Ronaldo meninggalkan lubang yang besar pada klub Real Madrid, bahkan Real Madrid dianggap mengalami penurunan performa tanpa kehadiran Cristiano Ronaldo.

 

Namun Julen Lopetegui justru memiliki pendapat yang berbeda. Ia menganggap performa yang ditunjukkan Real Madrid tetap impresif meski tanpa kehadiran Ronaldo. Bahkan Lopetegui dengan lantang mengatakan Real Madrid masih sama kuatnya dengan atau tanpa kehadiran Cristiano Ronaldo.

 

“Kemampuan para pemain yang ada di Madrid tidak pernah saya ragukan,” buka Lopetegui kepada pihak Onda Cero.

 

Menurut Lopetegui, Real Madrid tengah berada dalam keadaan yang baik, ini terbukti dengan raihan kemenangan beruntun pada awal musim ini.

 

“Kami sudah melakukannya dengan baik, tetapi semuanya masih permulaan. Kami akan bermain di kompetisi Liga Champions dan kami akan terus fokus untuk meraih kemenangan.”

 

“Sejauh ini kami sudah mengoleksi 9 poin dan kami harus fokus dan harus berada dalam jalur yang benar. Setelah pertandingan internasional nanti kondisi para pemain harus bugar, kita lihat saja kedepannya akan seperti apa.”

 

Meskipun kehilangan sosok mega bintang, Lopetegui menganggap bahwa itu bukanlah masalah sebab ia percaya dengan kualitas pemain lainnya. Lopetegui bahkan menargetkan untuk menyapu bersih semua trofi pada musim ini.

 

“Kami menargetkan semua trofi. Kami harus bermain dengan penuh konsistensi untuk meraih itu semua.”

 

Kewell: Alisson Akan Belajar Dari Blundernya

Alisson Becker selaku kiper anyar Liverpool memang menjadi sorotan setelah melakukan blunder pada pertandingan melawan Leicester di kompetisi Premier League kemarin. Meski melakukan blunder yang sangat fatal, Liverpool tetap berhasil memenangkan pertandingan tersebut dengan agregat skor 2 – 1.

 

Berkat kesalahan tersebut, catatan clean sheet sang kiper di klub Liverpool harus berakhir. Padahal performanya pada pertandingan sebelumnya sangat impresif. Tidak sedikit yang melayangkan pujian kepada sang pemain berkat kelihaiannya dalam menyelamatkan gawang dari ancaman lawan.

 

Harry Kewell selaku mantan pemain Liverpool menjelaskan bahwa hal semacam itu sudah sering ia temui didalam dunia sepakbola. Menurutnya blunder semacam itu adalah hal yang wajar. Namun yang paling penting adalah niat untuk berubah dan memperbaiki diri agar kedepannya tidak melakukan kesalahan yang sama.

 

Kewell juga melayangkan pujian kepada Becker dengan mengatakan bahwa sosok Becker nantinya bisa menjadi kiper terbaik di kompetisi Premier League.

 

Menurutnya, kesalahan tersebut bukanlah sesuatu yang perlu dibesar-besarkan. Bahkan sang pelatih, Jurgen Klopp juga tidak mempermasalahkan hal tersebut.

 

“Alisson Becker punya kualitas untuk menjadi kiper terbaik di Premier League. Saya melihat Klopp juga memberikan kesempatan bagi Alisson untuk melakukan kesalahan. Ia ingin pemainnya bisa belajar dan mengatasi hal tersebut di kemudian hari.”

 

“Pada pertandingan sebelumnya, kita bisa melihat seperti apa kualitas yang dimiliki oleh Alisson Becker. Kepercayaan diri yang ia punya sangat tinggi dan itu bagus, ia bisa menjaga clean sheet dengan kepercayaan diri seperti itu.”

 

Alisson Becker Marah Pada Diri Sendiri Akibat Buat Blunder

Alisson Becker merupakan pemain penjaga gawang yang baru saja didatangkan oleh Liverpool. Pada tiga pertandingan awal yang ia mainkan, Alisson berhasil menunjukkan permainan yang sangat impresif. Ia bahkan berhasil mencatatkan clean sheet pada tiga pertandingan tersebut.

 

Namun pada pertandingan Liverpool melawan Leicester yang digelar pada tanggal 1/9/2018 kemarin, ia akhirnya kebobolan. Bahkan kebobolan gol yang terjadi diakibatkan blunder yang ia lakukan. Pada pertandingan yang diadakan di King Power Stadium tersebut, kesalahan yang dilakukan oleh Alisson memang sangat fatal.

 

Jika kita melihat permainannya selama tiga pertandingan sebelumnya, performa yang dipertontonkan oleh Alisson memang mengundang decak kagum. Ia bahkan pernah memamerkan aksinya dengan melakukan chip bola saat berhadapan dengan Brighton.

 

Tampaknya Alisson ingin kembali memamerkan kemampuannya saat berhadapan dengan Leicester. Kali ini Alisson ingin mengakali Kelechi Iheanacho yang menjadi pemain penyerang Leicester.

 

Naasnya, Iheanacho justru berhasil merebut bola dari Alisson lalu mengumpankan bola tersebut kepada Rachid Ghezzal. Bola yang diumpankan tersebut berbuah manis bagi Leicester. Meski mencetak gol, Liverpool tetap berhasil menang dengan skor 2 – 1.

 

Melihat blunder yang ia lakukan, Alisson merasa marah dan kecewa dengan dirinya sendiri. Ia mengaku menyesal telah membuat kesalahan pada pertandingan tersebut. Ia bahkan mengaku merasa bersalah karena telah menempatkan timnya pada situasi yang buruk.

 

Tidak sampai itu saja, Alisson menjelaskan bahwa kesalahan yang ia buat sangat berpengaruh kepada keseluruhan tim, oleh karena itu ia akan berusaha lebih baik lagi pada pertandingan selanjutnya dan akan berusaha untuk tidak melakukan blunder lagi dikemudian hari.